Efektifitas Penggunaan Kerapatan Naungan Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Dengan Varietas Berbeda
Abstract
ABSTRAK
Permasalahan yang terjadi pada pembibitan kelapa sawit tahap pre nursery hingga
menghambat pertumbuhan bibit yaitu faktor internal (gen dan hormon) dan faktor
eksternal (intensitas, kelembaban dan suhu). Penyesuaian lingkungan dengan pemberian
naungan merupakan usaha mendapatkan pertumbuhan maksimal bibit. Tujuan
penelitian yaitu mengetahui efektifitas penggunaan naungan terhadap pertumbuhan
bibit. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2024 di Lapangan Praktik
dan Laboratorium Polbangtan Medan. Jenis penelitian ini adalah eksperimental yang
diuji dengan metode RAK dua Faktorial. Dilanjutkan dengan uji beda rataan jika hasil
berbeda nyata menurut Duncans’s Multiple Range Test taraf 5%. Faktor pertama yaitu
perlakuan Kecambah dengan 2 taraf (K1 = Kecambah Varietas D x P Simalungun dan
K2 = Kecambah Varietas Topaz). Faktor kedua yaitu perlakuan Naungan dengan 3
taraf (N0 = Tanpa Naungan, N1 = Naungan Paranet 50% dan N2 = Naungan Paranet
70%). Hasil terbaik dari penelitian yaitu Perlakuan Kecambah Varietas D X P
Simalungun (K1) dengan perlakuan Naungan Paranet 70% (N2). Pemberian naungan
dapat memberikan penyesuain kecambah terhadap kondisi di lapangan yang memiliki
intensitas tinggi, sehingga pertumbuhan bibit akan maksimal dan tidak terhambat.
ABSTRACT
The problems that occur in pre-nursery stage oil palm nurseries that hinder the growth
of seedlings are internal factors (genes and hormones) and external factors (intensity,
humidity and temperature). Adjusting the environment by providing shade is an effort to
obtain maximum growth of seedlings. The aim of the research is to determine the
effectiveness of using shade on seedling growth. The research was carried out in
January – March 2024 at the Medan Polbangtan Practice Field and Laboratory. This
type of research is experimental which is tested using the two-factorial RAK method.
Followed by a mean difference test if the results are significantly different according to Duncans's Multiple Range Test at the 5% level. The first factor is the treatment of
sprouts with 2 levels (K1 = D x P Simalungun variety sprouts and K2 = Topaz variety
sprouts). The second factor is shade treatment with 3 levels (N0 = no shade, N1 = 50%
paranet shade and N2 = 70% paranet shade). The best results from the research were
the treatment of the D Providing shade can adapt the sprouts to conditions in the field
which have high intensity, so that seedling growth will be maximized and not hampered.