Pengaruh Penanganan Pascapanen dalam Penjaminan Mutu Bawang Merah di Kretek, Bantul, Yogyakarta

  • Diva Ayunda Nurrafa’i Universitas Gadjah Mada
  • Shaffa Pramesya Firdaus Universitas Gadjah Mada
Keywords: Bawang Merah, Pascapanen, Standarisasi Mutu

Abstract

ABSTRAK

Komoditas bawang merah dikembangkan hampir di seluruh Indonesia, termasuk Provinsi DIY. Proses pascapanen meliputi pemanenan, pengeringan, dan penyimpanan menjadi penentu kualitas bawang merah yang dihasilkan. Proses pascapanen yang tidak dilakukan dengan baik menyebabkan penurunan kualitas dan kerusakan pada bawang merah. Penanganan pascapanen perlu dilakukan sesuai dengan standar agar dihasilkan produk yang terhindar dari kontaminasi silang dan terjaga kualitas serta kuantitasnya. Penelitian ini dilakukan di Dusun Samiran, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta untuk menganalisis perlakuan pascapanen yang dilakukan oleh Kelompok Tani Ngudi Makmur apakah telah sesuai standar yang berlaku. Hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan berbagai literatur. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan data yang diperoleh melalui observasi serta wawancara menggunakan simple random sampling, dan studi literatur. Hasil analisis menunjukkan bahwa proses pascapanen bawang merah di Desa Samiran cukup memenuhi SOP pascapanen bawang merah menurut Kementerian Pertanian, meskipun dilakukan dengan cara tradisional. Selain itu, terjadi pula peningkatan pengetahuan anggota kelompok tani terkait penanganan pascapanen dari tahun 2022 hingga sekarang.

 

 

ABSTRACT

The shallot commodity is developed in almost all of Indonesia, including DIY Province. The post-harvest process includes harvesting, drying and storage which determines the quality of the shallots produced. Post-harvest processes that are not carried out properly can cause a decrease in quality and damage to shallots. Post-harvest handling needs to be carried out in accordance with standards to produce products that avoid cross-contamination and maintain quality and quantity. This research was conducted in Samiran Hamlet, Parangtritis Village, Kretek District, Bantul Regency, Yogyakarta to analyze the post-harvest treatment carried out by the Ngudi Makmur Farmer Group in accordance with applicable standards. The results obtained were then compared with various literature. The method used in this research is descriptive analysis with data obtained through observation and interviews using simple random sampling, and literature study. The results of the analysis show that the post-harvest process of shallots in Samiran Village fulfills the post-harvest SOP for shallots according to the Ministry of Agriculture, even though it is carried out using traditional methods. Apart from that, there has also been an increase in farmer group members' knowledge regarding post-harvest handling from 2022 until now.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-12-31