Analisis Finansial Pemberian Probiotik Dari Limbah Susu Pada Ayam Broiler
Abstract
ABSTRAK
Meningkatnya kebutuhan konsumsi daging ayam setiap tahunnya membuat peternak
harus mengoptimalkan target performance produksi ayam broiler. Salah satu untuk
memaksimalkan target produksi adalah dengan pemberian probiotik. Probiotik
merupakan mikroorganisme hidup yang berfungsi meningkatkan efektivitas saluran
cerna. Media yang digunakan dalam pembuatan probiotik adalah limbah susu starter
grain kefir. Pada larutan probiotik terdapat beberapa jenis bakteri seperti Lactobacillus,
Bacillus sp, Pediococcus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
perbandingan analisis finansial yang disuplementasi beberapa variasi dosis probiotik.
Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dar 4
perlakuan dan 5 kali ulangan yaitu P0 (Tanpa pemberian probiotik), P1 (3% probiotik),
P2 (5% probiotik) dan P3 (7%) implementasi probiotik pada air minum ayam broiler
diberikan setiap sore sampai pagi hari, menggunakan parameter analisis finansial yang
berupa biaya produksi, penerimaan, R/C ratio, Break Even Point (BEP). Berdasarkan
hasil penelitian P0, P1, P2 dan P3 yang telah dilaksanakan didapatkan hasil Penelitian
analisis finansial pemberian probiotik terbaik yaitu pada P3 (7% probiotik) dengan
biaya produksi senilai Rp. 1.769.860/periode atau Rp. 35.397/ekor, bobot badan akhir
2203 gr/ekor, harga jual 22.000 kg/ekor, BEP produksi senilai 1,61 kg/ekor, BEP harga
senilai Rp. 16.089/kg dan R/C ratio senilai 1,37.
ABSTRACT
The annual increase in demand for chicken meat requires farmers to enhance the
performance targets of broiler production. One method to achieve optimal production
targets is the administration of probiotics. Probiotics are live microorganisms that
enhance the efficiency of the gastrointestinal tract. Probiotics in the form of waste milk
starter grain kefir serve as the medium for creating probiotics. The probiotic solution
contains various bacteria such as Lactobacillus, Bacillus sp., and Pediococcus. This
study aimed to compare the financial analysis of distilling different doses of probiotics.
The research employed a Randomized Group Design (RAK) consisting of 4 treatments
and 5 replications: P0 (no probiotic administration), P1 (3% probiotics), P2 (5%
probiotics), and P3 (7% probiotics), administered in broiler drinking water from
evening until morning. Financial analysis parameters included production costs,
revenue, R/C ratio, and Break-Even Point (BEP). The study results indicated that the
best financial outcomes were observed in the P3 (7% probiotics) treatment, with
production costs amounting to Rp. 1.769.860 per period or Rp. 35.397 per bird, a final
body weight of 2203 grams per bird, a selling price of Rp. 22,000 per kilogram per
bird, a BEP production of 1.61 kilograms per bird, a BEP price of Rp. 16.089 per
kilogram, and an R/C ratio of 1.37.