Evaluasi Penyuluhan Pemanfaatan Serasah Jagung dan Kirinyuh Sebagai Pupuk Organik di Batu

  • Raga Sefinda Putra Politeknik Pembangunan Pertanian Malang
  • Acep Hariri Politeknik Pembangunan Pertanian Malang
  • Niken Rani Wandansari Politeknik Pembangunan Pertanian Malang
Keywords: Penyuluhan, Evaluasi Penyuluhan, Pupuk organik

Abstract

ABSTRAK

Kelompok tani Tani Maju adalah salah satu kelompok tani berada di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Mayoritas berbudidaya komoditas jagung manis. Panen jagung manis menghasilkan limbah serasah jagung yang belum termanfaatkan oleh petani, serta memiliki potensi tanaman kirinyuh. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang pemanfaatan serasah jagung dan kirinyuh sebagai pupuk organik, serta sikap petani yang belum memanfaatkan pupuk organik tersebut. Oleh karena itu, evaluasi penyuluhan diperlukan untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan tingkat sikap petani tentang pemanfaatan pupuk organik tersebut. Proses evaluasi penyuluhan aspek pengetahuan menggunakan kuesioner multiple choice dengan teori taksonomi bloom dan diukur menggunakan Uji T. sedangkan pada aspek sikap diukur menggunakan kuesioner skala likert dengan teori ajzen dan diukur menggunakan Uji T-score. Hasil evaluasi aspek pengetahuan nilai pre test sebesar 49% yang termasuk pada kategori cukup. Sedangkan Hasil nilai post test sebesar 88% yang termasuk pada kategori sangat tinggi, sehingga terdapat peningkatan pada aspek pengetahuan sebesar 39%. Hasil evaluasi aspek sikap menunjukkan bahwa sasaran yang memberikan respons positif sebesar 77% dan sasaran yang memberikan respons negatif sebesar 23%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukannya penyuluhan terjadi peningkatan terhadap aspek pengetahuan sebesar 39% dan tingkat sikap petani memberikan respon positif sebesar 77%.

 

 

ABSTRACT

Farmer Group Tani Maju is located in Mojorejo Village, Junrejo District, Batu City, East Java, primarily cultivating sweet corn. The harvest generates corn litter waste that remains underutilized, along with the potential of Kirinyuh plants. This underutilization stems from a lack of knowledge among farmers regarding the benefits of corn litter and Kirinyuh as organic fertilizers, coupled with attitudes that do not favor their use. Therefore, evaluating extension activities is essential to assess improvements in farmers' knowledge and attitudes towards these organic fertilizers. The evaluation of knowledge utilized multiple-choice questionnaires based on Bloom's taxonomy and analyzed through T-tests. In contrast, attitude measurement employed a Likert scale questionnaire informed by Ajzen's theory, evaluated with T-score tests. Results revealed a pre-test knowledge score of 49%, categorized as sufficient. Post-test scores rose to 88%, indicating a very high level of knowledge and a 39% increase. In terms of attitudes, 77% of respondents showed positive responses towards using organic fertilizers, while 23% responded negatively. These findings suggest that extension activities significantly enhanced knowledge by 39%, with a majority of farmers demonstrating a positive attitude shift following the interventions.

 

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Raga Sefinda Putra, Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Jl. DR. Cipto No.144 A Bedali, Lawang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, telp/fax 081239572763

Acep Hariri, Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Jl. DR. Cipto No.144 A Bedali, Lawang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, telp/fax 081239572763

Niken Rani Wandansari, Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Jl. DR. Cipto No.144 A Bedali, Lawang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, telp/fax 081239572763

Published
2024-12-25