Rancangan Penyuluhan tentang Pemanfaatan Hama Keong Mas (Pomacea Canaliculata) sebagai Mikroorganisme Lokal (Mol) di Gapoktan Sido Mekar Desa Jati Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek

Main Article Content

R. Afandi
S. Handayani
B. FoEkh

Abstract

Gapoktan Sido Mekar adalah salah satu gapoktan di Desa Jati Kecamatan Karangan dengan jumlah anggota 518 anggota yang mendapatkan bantuan sapi potong dengan jumlah total 200 ekor, yang dikelola oleh 2 kelompok ternak. Dengan kedua potensi tersebut, Gapoktan Sido Mekar merupakan salah satu Gapoktan yang cukup aktif di Kabupaten Trenggalek. Dari hasil bantuan sapi potong, Gapoktan Sido Mekar mulai memproduksi pupuk organik padat dari limbah feses sapi yang telah menjadi produk andalan bagi mereka. Selain itu populasi keong mas di sawah petani menyebabkan banyak padi yang gagal tumbuh karena terserang hama keong mas. Jumlah Keong Mas yang terdapat di persawahan milik petani di Gapoktan Sido Mekar umumnya mencapai populasi 1-2 ekor per 2 m2. Pembuatan Mikroorganisme Lokal (MOL) berbahan Keong Mas dapat menjadi solusi petani untuk mengurangi dan memanfaatkan Keong Mas. Tujuan penelitian ini untuk megetahui pemanfaat hama keong mas sebagai MOL, mendeskripsikan rancangan penyuluhan tentang pembuatan MOL berbahan keong mas, dan mengetahui evaluasi penyuluhan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian terapan yang telah direkomendasikan oleh DI-GROW Sumatera Utara. Hasil penelitian berupa hasil uji organoleptik kondisi fisik pupuk organik dengan pemberian mol keong mas, rancangan penyuluhan dengan penetapan materi, media, metode dan evaluasi efektivitas penyuluhan.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

[1] Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2009. Keong Mas Dari Hewan Peliharaan Menjadi Hama Utama Tanaman Padi. http://www.litbang.pertanian.go.id/special/ padi/bbpadi_2009_itp_14.pdf. [Diakses pada 01 Maret 2021].

[2] DI-GROW SUMUT. 2020. Membuat MOL Keong Mas. http://www.digrowsumut .com/?ARTIKEL/Membuat_Mol_Keong_Mas. [Diakses Pada 02 Maret 2021].

[3] Ginting. 1993. Pokok Pikiran Penerapan Metode Penelitian Sosial dalam Kuliah Kerja Lapang. Universitas Brawijaya Malang.

[4] Peraturan Menteri Pertanian. 2009. Permen Kementan Nomor 52/Permentan/Ot.14 0/12/2009 Tahun 2009. Metode Penyuluhan Pertanian. Jakarta. 2009.

[5] Peraturan menteri pertanian. 2018. Permentan Nomor 03 SM.20012018 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian.

[6] Programa Balai Penyuluhan Pertanian Desa Jati. 2019. Trenggalek: Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Karangan.

[7] Purwasasmita, M. dan K. Kunia. 2009. Mikroorganisme Lokal sebagai Pemicu Siklus Kehidupan dalam Bioreaktor Tanaman. Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia- SNTKI 2009. Bandung 19-20 Oktober 2009.

[8] Rusmini, dkk. (2020). Peningkatan Kualitas Bioaktivator Keong Mas Dengan Penambahan Berbagai Bahan Terhadap Jenis Mikroorganisme. Jurnal Sentrinov. 6(1), 1209-1215.

[9] Sumarlin. 2019. “Kandungan Hara Pupuk Organik Cair dari Keong Emas dengan Interval Fermentasi yang Berbeda”. Jurnal Agrotekmas, 1(1) 16-23.

[10] Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, Jakarta.