Faktor Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Adopsi Pembuatan dan Penerapan Pestisida Nabati MICESSLA

Main Article Content

Mega Jaya Rizky Dinda Ayu
Budi Sawitri
Dwi Purnomo

Abstract

Pestisida nabati MICESSLA merupakan salah satu teknologi ramah lingkungan yang mendukung pengembangan budidaya tanaman sehat, namun pestisida nabati MICESSLA tidak akan berguna tanpa adanya adopsi. Penelitian ini bertujuan: Mengetahui karakteristik petani padi Di Desa Banaran Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, Mengetahui Dukungan Penyuluhan petani Di Desa Banaran Kecamatan Kandangan, Mengetahui tingkat adopsi petani terhadap pembuatan dan penerapan pestisida nabati MICESSLA pada budidaya padi, dan Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap tingkap adopsi tentang pembuatan dan penerapan pestisida nabati MICESSLA pada budidaya padi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode penelitian kuantitatif. Metode pengambilan data dilakukan secara survei melibatkan tiga kelompok tani yang telah melaksanakan program budidaya tanaman sehat di Desa Banaran Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri. Data dianalisis menggunakan analisis Regresi Linier Berganda Y = (Tingkat Adopsi)  a + b1 X1 + b2X2 +...+bnXn. Hasil penelitian analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel X1 dan X2 berdasarkan R Square sebesar 0,887  menjelaskan bahwa proporsi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 88,7% sedangkan sisanya 11,3% dipengaruhi oleh valiabel lain yang tidak ada didalam model regresi linier berganda. Petani padi dikelompok tani Desa Banaran Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri sebagian besar (54%) telah mengadopsi pestisida nabati MICESSLA dalam kegiatan usahataninya.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

[1] Asta, D.U., Hubeis A.V.S., Fatchiya A. (2015). Kapasitas Petani Kakao Bekas Penambang Batu Bara di Kota Sawahlunto. Jurnal Penyuluhan. 11(2), 143-158.

[2] Ismilaili, Purnaningsih, N., Asngari, P.S. 2015. Tingkat Adopsi Inovasi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Jurnal Penyuluhan. 11(1), 49-59.

[3] Dainingsih, W.D. 2020. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adopsi Inovasi Alat Pemetik Buah Manggis (Garcinia mangostana L) Portabel Tipe Teleskotip di Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Malang: Polbangtan Malang.

[4] Putri, E.R., et al. 2016 Adopsi Petani Terhadap Teknologi Pengendalian Jamur Akar Putih Pada Tanaman Karet (Hevea Brasilliensis Muel. Arg) Di Kejuruan Muda – Aceh Tamiang. Medan: STPP Medan.

[5] Sumardjo. (1999). Transformasi Model Penyuluhan Pertanian Menuju Pengembangan Kemandirian Petani (Kasus di Propinsi Jawa Barat) Disertasi. Bogor (ID): Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

[6] Susanti, D. Listiana, N,H. Dan Widayat, T. 2016. Pengaruh Umur Petani, Tingkat Pendidikan Dan Luas Lahan Terhadap Hasil Produksi Tanaman Sembung . Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia No 9 Vol 2.

[7] Ihsannudin. 2011. Ingkat Adopsi Teknologi Pemanfaatan Mikro Organisme Lokal (Mol) Pada Usahatani Padi Di Kabupaten Jember: Trunojoyo Madura.

[8] Warman, A. 2015. Pengaruh Tingkat Adopsi Inovasi Terhadap Tingkat Pendapatan Usahatani Dan Pendapatan Total Petani Transmigran Lokal. Sambas: Padjajaran.