PERILAKU PETERNAK TENTANG PEMBUATAN KOMPOS FESES SAPI POTONG DI KECAMATAN NGUNUT, TULUNGAGUNG (STUDI KASUS DI KELOMPOK USAHA TERNAK LEMBU SURA)

Main Article Content

Diyah Umi Mahmudah
Bambang Riyanto
Kartika Budi Utami

Abstract

Populasi sapi potong di Kecamatan Ngunut terus mengalami peningkatan setiap tahun diiringi peningkatan produksi feses. Pada tahun 2016, jumlah populasi sapi potong di Kecamatan Ngunut adalah 7.743 ST dengan rata-rata kepemilikan ternak 1 – 5 ekor. Jika 1 ekor sapi menghasilkan feses sebanyak 10 – 25 kg/hr, maka produksi feses di Kecamatan Ngunut adalah 193.575 kg/hr. Selama ini, feses sapi potong belum termanfaatkan namun berpotensi menjadi unit usaha baru bagi kelompok menjadi produk pupuk kompos. Penelitian dilakukan di Kelompok Usaha Ternak (KUT) Lembu sura Kecamatan Ngunut. Tujuan penelitian yaitu mendiskripsikan kualitas pupuk kompos yang dihasilkan oleh responden dan mendiskripsikan perilaku responden dalam pembuatan pupuk kompos dari feses sapi potong dengan menggunakan bahan tambahan yang tersedia secara lokalita. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Penentuan sampel dilakukan dengan metode kelompok (cluster sampling) yang merupakan kelompok kelas Madya dan aktif yaitu KUT Lembu sura, Jumlah responden sebanyak 36 orang. Hasil kajian perilaku menunjukkan bahwa pengetahuan responden berada pada kategori “Analisis”, keterampilan berada pada kategori “Sangat Terampil”, dan Sikap berada pada kategori “Mengorganisir”.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Agustinova, Danu Eko. 2015. Memahami Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktis. Yogyakarta: Calpulis.

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. 2015. Pembuatan Pupuk Organik. Pusat Pelatihan Pertanian. Deptan.

Isbandi. 2011. Penyuluhan untuk Pembaharuan Perilaku. Semarang: Universitas Diponegoro.

Isroi. 2008. Kompos. Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia: Bogor.

Daniel Kurniawan, Sri Kumalaningsih, Nimas Mayang, S.S.. 2009. Pengaruh Volume Penambahan Effective Microorganism 4 (EM4) 1% dan Lama Fermentasi Terhadap Kualitas Pupuk Bokashi dari Kotoran Kelinci dan Limbah Nangka. Jurnal Industrial. Fakultas Teknik Pertanian Universitas Brawijaya. Vol 2 No. 1: 57 – 66

Kusuma, M. E. 2012. Pengaruh Beberapa Jenis Pupuk Kandang Terhadap liKualitas Bokashi. Jurnal Ilmu Hewani Tropika. Fakultas Peternakan Universitas Kristen Palangka Raya. Vol. 1 No 2. 41 – 46

Kaleka, Norbertus. 2010. Kompos dari Sampah Keluarga. Surakarta: Delta Media.

Laboratorium Kimia Tanah dan Tanaman. 2018. Hasil Pengujian Pupuk Kompos. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi).

Mahmudah, Diyah Umi. 2018. Rancangan Penyuluhan tentang Pembuatan Pupuk Kompos dari Feses Sapi Potong di KUT Lembu Sura. Karya Ilmiah Penugasan Akhir (KIPA). Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Malang (STPP Malang).

Peraturan Menteri Pertanian No.70 Tahun 2011 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah. Jakarta: Deptan.

Rakhmat, Jalaluddin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Salim, T. dan Sriharti. 2008. Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Dodol Nanas sebagai Kompos dan Aplikasinya pada Tanaman Tomat. Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna. LIPI.

Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosydakarya.

Widarti, B. N., Wardhini, W. K., dan Sarwono, E., 2015. Pengaruh Rasio C/N Bahan Baku pada Pembuatan Pupuk Kompos dari Kubis dan Kulit Pisang.Jurnal Integrasi Proses. Fakultas Teknik Unmul: Samarinda. Vol. 5, No. 2.