National Conference of Applications in Agriculture and Animal Science (NCAAA)-2024
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024
<p><em>National Conference of Applications in Agriculture and Animal Science (NCAAA)-2024, 24 July 2024, with the theme "Increasing Millennial Agricultural Resources for Food Security" is one of the events in a series of activities commemorating the 6th Anniversary of Polbangtan Malang. The aim of holding this event is to raise awareness of the agricultural millennial generation regarding the country's food security. The cultivation of material is not only through assimilation and hearing, but is proven by the publication of proceedings that color the scientific knowledge of animal husbandry and agriculture.</em></p> <p><em>Polbangtan Malang is one of the agricultural education institutions under the Ministry of Agriculture of the Republic of Indonesia. Polbangtan Malang has 3 study programs, namely Sustainable Agriculture Extension, Animal Husbandry and Animal Welfare Extension, and Animal Husbandry Agribusiness. In accordance with Tri Dharma, Polbangtan Malang has the aim of producing a young agricultural generation as the successors of agricultural businesses in the future. For your information, Indonesia is currently experiencing a crisis in the interest of the younger generation to become agricultural entrepreneurs. So, Polbangtan Malang plays a role in preparing resources for the younger generation for the sustainability of Indonesian food.</em></p> <p><em>This seminar was attended by several presenters. Prof. Ir. Dedi Nur Syamsi, M. Agr as Acting Head of BPPSDM Ministry of Agriculture who acted as keynote speaker. He delivered material with the theme "farmer regeneration in utilizing the demographic bonus". Sugito, S.Sos., MH as Director General of PDKP and PDT of the Ministry of Rural Affairs with the theme "Support of the Ministry of Rural Affairs for Rural Food Security.". Dr. Andriyanto, SH., M.Kes as Person in Charge of the Regent of Pasuruan with the theme "Regional Government Strategy in Involving Young Farmers in Realizing Food Security"</em></p>Politeknik Pembangunan Pertanian Malangen-USNational Conference of Applications in Agriculture and Animal Science (NCAAA)-2024Kebijakan Pemerintah dan Sistem Ketahanan Pangan Studi Kasus di Provinsi Banten
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3525
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Kebijakan ketahanan pangan merujuk pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012, bahwa negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi Pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang, pada tingkat nasional maupun daerah. Provinsi Banten memiliki masalah pada harga pangan yang meningkat dan ketersediaan yang tidak merata. Hal ini dapat diketahui pada masing-masing sub sistem ketahanan pangan (SKP) yakni ketersediaan, keterjangkauan, dan pemanfaatan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kebijakan dan permasalahan pada SKP di Provinsi Banten. Penelitian menggunakan studi kualitatif menghasilkan data deskriptif dan eksplanatif. Pengumpulan data dengan studi literatur dan data resmi, serta wawancara perangkat organisasi di Provinsi Banten. Hasilnya menyatakan bahwa ketidakstabilan pasokan pangan di Provinsi Banten terjadi pada beberapa komoditas. Hal ini karena distribusi komoditas pangan yang banyak bergerak ke luar daerah. Rantai distribusi pangan sudah ideal, namun pemanfaatannya belum merata, khususnya kabupaten. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, namun hasilnya belum optimal karena dua masalah. Pertama, tumpang tindihnya regulasi dan kegiatan terkait pangan karena kurangnya koordinasi. Kedua, berbagai kebijakan dan program terkait penyelenggaraan ketahanan pangan masih bersifat kuantitatif. Penelitian ini penting dilakukan untuk memberi solusi atas permasalahan ketahanan pangan yang sering terjadi di beberapa daerah di Indonesia, kemudian menghasilkan saran yang tepat untuk ketahanan pangan yang lebih ideal.</p> <p> </p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>Food security policy refers to Law Number 18 of 2012, that the state is obliged to realize the availability, affordability, and fulfillment of sufficient, safe, quality, and balanced nutritional food consumption. Banten Province has problems with increasing food prices and uneven availability. This can be seen in each food security subsystem, namely availability, affordability, and utilization. This study aims to identify policies and problems in the food security system in Banten Province. The study used qualitative studies to produce descriptive and explanatory data. Data collection with literature studies and official data, as well as interviews with organizational devices in Banten. The results that the instability of food supply in Banten occurred in several commodities, because the distribution of food commodities moves outside the region. The food distribution chain is ideal, but its utilization is not evenly distributed, especially in districts. Various efforts have been made by the government, but the results have not been optimal due to two problems. First, overlapping regulations and activities related to food due to lack of coordination. Second, various policies and programs related to the implementation of food security are still quantitative. This research is important to provide solutions to food security problems that often occur in several regions in Indonesia, and then produce appropriate suggestions for more ideal food security</em><em>.</em></p>Ria JayanthiAnggini DinasevianiGyska Indah HaryaDiah Anggraeni Jatraningrum
##submission.copyrightStatement##
2024-12-252024-12-2511Daya Saing dan Dinamika Ekspor Lada Utuh Indonesia di Pasar Internasional
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3526
<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Lada (Piper nigrum L) merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki potensibesar di Indonesia. Salah satu langkah untuk meningkatkan potensi ekonomi Indonesia adalah dengan memperkuat daya saing ekspor khususnya pada komoditas pertanian. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis daya saing ekspor lada utuh Indonesia di pasar internasional, (2) Menganalisis dinamika ekspor lada utuh Indonesia di pasar internasional, (3) Menganalisis posisi lada utuh Indonesia di pasar internasional. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data deret waktu (time series) dari tahun 2006 sampai tahun 2022. Jenis lada yang dianalisis dalam penelitian ini yaitu lada utuh dengan kode HS : 090411 (Pepper of the genus Piper, neither crushed nor ground). Penelitian ini dianalisis menggunakan metode Revealed Comparative Advantage (RCA), Dynamic Revealed Comparative Advantage (DRCA), Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas lada utuh Indonesia memiliki nilai daya saing yang kuat dan cenderung meningkat, selama periode 1-4 dari tahun 2006-2022, komoditas lada utuh Indonesia berada pada posisi rising star, lagging opportunity, lagging retreat dan komoditas lada Indonesia berada dalam tahap pematangan dalam perdagangan dunia atau memiliki daya saing yang sangat kuat.</p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong><br><em>Pepper (Piper nigrum L) is one of the agricultural commodities that has great potential </em><br><em>in Indonesia. One of the steps to increase Indonesia's economic potential is to strengthen </em><br><em>export competitiveness, especially in agricultural commodities. Thus this study aims to </em><br><em>(1) Analyze the competitiveness of Indonesian whole pepper exports in the international </em><br><em>market, (2) Analyze the dynamics of Indonesian whole pepper exports in the international </em><br><em>market, (3) Analyze the position of Indonesian whole pepper in the international market. </em><br><em>This study uses secondary data in the form of time series data from 2006 to 2022. The </em><br><em>type of pepper analyzed in this study is whole pepper with HS code: 090411 (Pepper of </em><br><em>the genus Piper, neither crushed nor ground. This research was analyzed using the </em><br><em>Revealed Comparative Advantage (RCA), Dynamic Revealed Comparative Advantage </em><br><em>(DRCA), Trade Specialization Index (ISP) methods. The results showed that Indonesian </em><br><em>whole pepper commodities have a strong competitiveness value and tend to increase, </em><br><em>during periods 1-4 from 2006-2022, Indonesian whole pepper commodities are in the </em><br><em>position of rising star, lagging opportunity, lagging retreat and Indonesian pepper </em><br><em>commodities are in the maturation stage in world trade or have very strong </em><br><em>competitiveness.</em></p>Aulia AdetyaPutra Irwandi
##submission.copyrightStatement##
2024-12-252024-12-251616Pemberdayaan Petani Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung Menjadi Briket di Pakijangan
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3527
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Limbah tongkol jagung merupakan limbah lignoselulosik yang mengandung 11,9% lignin, 38,8% selulosa dan 44,4% hemiselulosa yang dapat dijadikan sebagai bahan baku briket. Briket merupakan bahan bakar padat yang mengandung karbon, dalam pembuatannya membutuhkan perekat yang dipanaskan pada suhu tinggi. Tujuan penelitian adalah melakukan pemberdayaan petani melalui pemanfaatan limbah tongkol jagung menjadi briket untuk dikembangkan menjadi produk unggulan daerah melalui usaha bersama dalam kelompok dan melihat perubahan perilaku petani. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitaif. Kegiatan pemberdayaan dilakukan melalui kegiatan penyuluhan dan evaluasi. Hasil penelitian berupa kegiatan pemberdayaan dilakukan melalui pelatihan pembuatan briket tongkol jagung, pembagian<em> jobdesk</em> dan penentuan desain kemasan, pelatihan pengemasan dan pelatihan pemasaran secara online melalui <em>digital marketing</em>. Evaluasi penyuluhan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan petani sebesar 44%, terjadi perubahan signifikan sebelum dan sesudah penyuluhan, efektivitas penyuluhan sebesar 43% atau efektif. Pada aspek keterampilan bidang produksi pada Kelompok Tani Tani Domas sebesar 56% (cukup terampil) dan di KWT Sekar Arum sebesar 78% (terampil), keterampilan bidang pengemasan pada Kelompok Tani Tani Domas sebesar 60% (terampil) dan di KWT Sekar Arum sebesar 80% (terampil), keterampilan bidang pemasaran pada Kelompok Tani Tani Domas dan KWT Sekar Arum sebesar 100% (terampil). Pada aspek sikap petani sebesar 83% atau sangat tinggi.</p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>Corn cob waste is a lignocellulosic waste containing 11.9% lignin, 38.8% cellulose, and 44.4% hemicellulose, which can be used as raw material for briquettes. Briquettes are solid fuels containing carbon and require a binder heated to high temperatures during production. The aim of the study is to empower farmers by utilizing corn cob waste to create briquettes, which can be developed into a leading regional product through collaborative group efforts and to observe changes in farmers' behavior. The method used is descriptive quantitative. Empowerment activities are conducted through counseling and evaluation sessions. The research outcomes include empowerment activities such as training on corn cob briquette production, task allocation, packaging design determination, packaging training, and online marketing training through digital marketing. The counseling evaluation shows a 44% increase in farmers' knowledge, with significant changes before and after counseling; the counseling effectiveness rate is 43%, indicating effectiveness. In terms of production skills, the Tani Domas Farmers Group achieved a 56% (moderately skilled) rating, while the Sekar Arum Women Farmers Group achieved 78% (skilled). For packaging skills, Tani Domas scored 60% (skilled) and Sekar Arum scored 80% (skilled). In marketing skills, both groups achieved 100% (skilled). Farmers’ attitudes showed an 83% rating, or very high.</em></p>Devi Dwi AriyantiUgik RomadiRika Despita
##submission.copyrightStatement##
2024-12-252024-12-252525Identifikasi Karakteristik Kualitatif dan Kuantitatif Pedet Hasil Persilangan Sapi PO dan Bali (POBA)
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3528
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik kualitatif dan kuantitatif pedet sapi POBA. Penelitian dilakukan menggunakan data <em>recording</em> sapi POBA di Loka Pengujian Standar Instrumen (LPSI) Ruminansia Besar dengan melibatkan 16 ekor pedet jantan dan 20 ekor betina. Parameter yang diamati untuk karakteristik kualitatif adalah warna tubuh, sedangkan karakteristik kuantitatif terdiri dari bobot lahir, tinggi pundak, panjang badan, dan lingkar dada. Karakteristik kualitatif dianalisis secara deskriptif, sedangkan karakteristik kuantitatif menggunakan <em>independent t-test</em> satu arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna tubuh pedet sapi POBA didominasi oleh cokelat (40%) untuk jantan dan putih cokelat (50%) untuk betina. Bobot lahir, tinggi pundak, panjang badan, dan lingkar dada secara berturut turut adalah 25,25±4,01 kg, 69,81±4,31 cm, 56,19±4,81 cm, dan 66,31±5,26 cm untuk jantan, sedangkan betina 21,55±4,95 kg, 68,25±4,11 cm, 56,75±6,16 cm, dan 64,10±5,12 cm. Bobot lahir jantan dan betina menunjukkan perbedaan sangat nyata (p<0,01), sedangkan ukuran tubuh lainnya tidak berbeda nyata (p>0,05) antara jantan dan betina. Penelitian menunjukkan adanya variasi karakteristik kualitatif maupun kuantitatif pada pedet sapi POBA.</p> <p> </p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>The study aims to identify the qualitative and quantitative characteristics of POBA calves. The research was conducted using POBA cattle data recording at the Large Ruminant Instrument Standard Testing Institute (LPSI) involving 16 male calves and 20 females. The observed parameters for qualitative characteristics are body color, while quantitative characteristics consist of birth weight, shoulder height, body length, and chest circumference. Qualitative characteristics were analyzed descriptively, while quantitative characteristics used a one-way independent t-test. The results showed that the body color of POBA calves was dominated by brown (40%) for males and white brown (50%) for females. The birth weight, shoulder height, body length, and chest circumference were 25.25±4.01 kg, 69.81±4.31 cm, 56.19±4.81 cm, and 66.31±5.26 cm for males, respectively, while females were 21.55±4.95 kg, 68.25±4.11 cm, 56.75±6.16 cm, and 64.10±5.12 cm. The birth weight of males and females showed a very noticeable difference (p<0.01), while other body sizes did not differ significantly (p>0.05) between males and females. The study showed variations in qualitative and quantitative characteristics in POBA calves.</em></p> <p> </p>Ahmad NasihinAgus Susanto2Tri Agus Sulistya
##submission.copyrightStatement##
2024-12-252024-12-253737Penyuluhan Pengunaan Mulsa Weedmat Pada Budidaya Semangka Desa Sidorejo, Kotaanyar, Probolinggo
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3530
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Desa Sidorejo merupakan salah satu daerah penghasil semangka di Kabupaten Probolinggo yang memiliki potensi yang besar. Namun, produksi semangka di Desa Sidorejo masih tergolong rendah dibandingkan dengan rata -rata produksi semangka di Indonesia. Salah satu faktor yang menyebabkan produksi yang rendah adalah populasi gulma yang tinggi dan kurangnya pemahaman petani mengenai manfaat dan kegunaan mulsa dengan tepat pada tanaman semangka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan pengetahuan serta tingkat sikap petani tentang pengunaan mulsa weedmat pada budidaya tanaman semangka <em>(Citrullus latanus)</em>. Metode penelitian yang di gunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan perhitungan data mengunakan Microsoft Exel dan SPSS 27. Hasil evaluasi aspek pengetahuan menunjukan hasil pre test memperoleh presentase 23% dengan kategori rendah dan hasil post test memperoleh presentase sebesar 76% di mana dikategorikan cukup tinggi. Terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 53% dari hasil evaluasi penyuluhan aspek pengetahuan.Hal ini menujukan petani dapat memahami materi penyuluhan yang di sampaikan. Hasil evaluasi aspek sikap petani diperoleh hasil sebesar 70 % petani menunjukan postif yakni sebanyak 14 orang petani dan 30 % petani menunjukan negatif sejumlah 6 orang. Dari hasil yang di peroleh pada aspek sikap menunjukan petani memiliki minat dan kamuan untuk memahami materi pengunaan mulsa pada tanaman semangka.</p> <p> </p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRAK</em></strong></p> <p><em>Sidorejo Village is one of the watermelon producing areas in Probolinggo Regency that has great potential. However, watermelon production in Sidorejo Village is still relatively low compared to the average watermelon production in Indonesia. One of the factors causing low production is the high weed population and the lack of understanding of farmers regarding the benefits and proper use of mulch on watermelon plants. The purpose of this study was to determine the increase in knowledge and the level of attitude of farmers about the use of weedmat mulch in watermelon cultivation (Citrullus latanus). The research method used was descriptive quantitative with data calculation using Microsoft Exel and SPSS 27. The results of the evaluation of the knowledge aspect showed that the pre-test results obtained a percentage of 23% in the low category and the post-test results obtained a percentage of 76% which was categorised as quite high. There was an increase in knowledge by 53% from the results of the evaluation of the extension of knowledge aspects, indicating that farmers can understand the extension material delivered. The results of the evaluation of the attitude aspects of farmers obtained results of 70% of farmers showed positive as many as 14 farmers and 30% of farmers showed negative as many as 6 people. From the results obtained in the attitude aspect, it shows that farmers have an interest and willingness to understand the material for using mulch on watermelon plants.</em></p>Deitra Alifia Caesar KairunnisahAcep HaririRika Despita
##submission.copyrightStatement##
2024-12-252024-12-254848Pendampingan Pengembangan Produk Olahan Susu di KWT Sekar Tani
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3531
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi kurang optimalnya pengembangan produk olahan susu. Tantangan yang teridentifikasi adalah kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pengolahan susu yang benar dan hambatan yang dihadapi Kelompok Wanita Tani dalam meningkatkan kualitas produk dan daya saing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan melaksanakan pendampingan yang diperlukan untuk kemajuan pengolahan susu pada kelompok Peternak Sekar Tani sehingga dapat meningkatkan usaha kewirausahaan mereka. Penggunaan metodologi penelitian yang komprehensif, termasuk bantuan kelompok dalam skala yang lebih besar, memfasilitasi pengumpulan dan analisis berbagai jenis data. Data primer dikumpulkan dari 15 orang yang memenuhi kriteria yang ditentukan. Hasil pendampingan kegiatan pengolahan susu dicapai melalui perancangan yang cermat dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah disepakati, berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) dan observasi. Analisis SWOT menggarisbawahi potensi bisnis puding susu untuk meningkatkan efisiensi produksi, kualitas produk, dan keamanan pangan melalui penerapan SOP standar. Penerapan strategi yang efektif memerlukan rancangan SOP yang cermat, ditambah dengan komitmen yang teguh terhadap kebersihan dan pengelolaan fasilitas produksi yang efisien. Evaluasi menunjukkan bahwa walaupun SOP berhasil diterapkan, kurangnya fasilitas produksi yang memadai mengganggu standar kebersihan.</p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>This research was initiated to address the under-optimized development of processed milk products. The identified challenges insufficient public awareness regarding proper milk processing and the obstacles faced by the Women Farmers Group in enhancing product quality and competitiveness. The research aims to ascertain and implement the necessary assistance required for the advancement of dairy processing within the Sekar Tani Farmers group, thereby bolstering their entrepreneurial endeavors. Employing a comprehensive research methodology, inclusive of group assistance on a larger scale, facilitated the collection and analysis of various data types. The primary data was gathered from 15 individuals who met the specified criteria.The outcomes of assisting in milk processing activities were achieved through the meticulous design and implementation of agreed Standard Operating Procedures (SOP), following a needs analysis conducted through Focus Group Discussions (FGD) and observations. The SWOT analysis underscores the potential of the milk pudding business to enhance production efficiency, product quality, and food safety through the adoption of standardized SOP. Effective strategy implementation entails the meticulous design of SOP, coupled with a steadfast commitment to cleanliness and efficient production facility management. The evaluation revealed that while SOP were successfully implemented, the lack of adequate production facilities compromised hygiene standards.</em></p> <p> </p>Viona Cornelia Anggita CahyaniAndi WarnaenAgustbern Herychrist Benyamin FoEkh
##submission.copyrightStatement##
2024-12-252024-12-255959Pelatihan Pembuatan Biosaka Dan Pemeliharaan Maggot Di Desa Mojo Kabupaten Kediri
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3532
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Mojo, Kabupaten Kediri dalam pembuatan biosaka dan pemeliharaan maggot untuk pupuk organik. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan masyarakat akan metode pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta potensi besar desa ini dalam pengelolaan limbah organik menjadi pupuk yang bermanfaat. Pelaksanaan dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2023 di Balai Desa Mojo Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri. Pelatihan ini melibatkan dua tahapan utama, yaitu: 1) Pembuatan Biosaka: Peserta diberikan pengetahuan tentang bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan biosaka, proses fermentasi, dan aplikasinya dalam meningkatkan kesuburan tanah serta produktivitas tanaman. 2) Pemeliharaan Maggot: Peserta dilatih mengenai teknik budidaya maggot sebagai sumber pupuk organik. Materi meliputi pemilihan jenis maggot, perawatan, serta proses konversi maggot menjadi pupuk yang kaya akan nutrisi bagi tanaman. Metode pelatihan meliputi sesi teori, praktik langsung, dan diskusi interaktif untuk memastikan pemahaman dan keterampilan yang komprehensif. Hasil dari pelatihan ini adalah Masyarakat memahami berbagai materi yang diberikan yang bisa dilihat dari nilai post test. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan limbah organik secara efektif, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan kualitas lingkungan desa. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain dalam menerapkan pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan.</p> <p> </p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>This community service program aims to enhance the knowledge and skills of the residents of Mojo Village, Kediri Regency, in producing biosaka and maintaining maggots for organic fertilizer. The initiative addresses the community's need for environmentally friendly and sustainable agricultural methods while leveraging the village's significant potential in managing organic waste into useful fertilizers.</em></p> <p><em>The program was held on July 20, 2023, at the Mojo Village Hall, Mojo Sub-district, Kediri Regency. It involved two main stages: 1)Biosaka Production Participants were provided with knowledge about the ingredients used in biosaka production, the fermentation process, and its application to improve soil fertility and crop productivity. 2)Maggot Cultivation Participants were trained in maggot farming techniques as a source of organic fertilizer. The material included selecting maggot species, proper care, and the process of converting maggots into nutrient-rich fertilizer for plants. </em><em>The training methods included theoretical sessions, hands-on practice, and interactive discussions to ensure comprehensive understanding and skills acquisition. </em><em>The results of the training showed that participants understood the material, as evidenced by post-test scores. This program is expected to enhance the community's ability to utilize organic waste effectively, reduce dependence on chemical fertilizers, and improve economic welfare and environmental quality in the village. Additionally, it is hoped that this program can serve as a model for other villages to implement sustainable and environmentally friendly agriculture.</em></p>Anif Mukaromah WatiWuwun RisvitaRita ParmawatiHanum Muarifah
##submission.copyrightStatement##
2024-12-252024-12-257070Evaluasi Penyuluhan Pemanfaatan Serasah Jagung dan Kirinyuh Sebagai Pupuk Organik di Batu
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3533
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Kelompok tani Tani Maju adalah salah satu kelompok tani berada di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Mayoritas berbudidaya komoditas jagung manis. Panen jagung manis menghasilkan limbah serasah jagung yang belum termanfaatkan oleh petani, serta memiliki potensi tanaman kirinyuh. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang pemanfaatan serasah jagung dan kirinyuh sebagai pupuk organik, serta sikap petani yang belum memanfaatkan pupuk organik tersebut. Oleh karena itu, evaluasi penyuluhan diperlukan untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan tingkat sikap petani tentang pemanfaatan pupuk organik tersebut. Proses evaluasi penyuluhan aspek pengetahuan menggunakan kuesioner multiple choice dengan teori taksonomi bloom dan diukur menggunakan Uji T. sedangkan pada aspek sikap diukur menggunakan kuesioner skala likert dengan teori ajzen dan diukur menggunakan Uji T-score. Hasil evaluasi aspek pengetahuan nilai pre test sebesar 49% yang termasuk pada kategori cukup. Sedangkan Hasil nilai post test sebesar 88% yang termasuk pada kategori sangat tinggi, sehingga terdapat peningkatan pada aspek pengetahuan sebesar 39%. Hasil evaluasi aspek sikap menunjukkan bahwa sasaran yang memberikan respons positif sebesar 77% dan sasaran yang memberikan respons negatif sebesar 23%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukannya penyuluhan terjadi peningkatan terhadap aspek pengetahuan sebesar 39% dan tingkat sikap petani memberikan respon positif sebesar 77%.</p> <p> </p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>Farmer Group Tani Maju is located in Mojorejo Village, Junrejo District, Batu City, East Java, primarily cultivating sweet corn. The harvest generates corn litter waste that remains underutilized, along with the potential of Kirinyuh plants. This underutilization stems from a lack of knowledge among farmers regarding the benefits of corn litter and Kirinyuh as organic fertilizers, coupled with attitudes that do not favor their use. Therefore, evaluating extension activities is essential to assess improvements in farmers' knowledge and attitudes towards these organic fertilizers. The evaluation of knowledge utilized multiple-choice questionnaires based on Bloom's taxonomy and analyzed through T-tests. In contrast, attitude measurement employed a Likert scale questionnaire informed by Ajzen's theory, evaluated with T-score tests. Results revealed a pre-test knowledge score of 49%, categorized as sufficient. Post-test scores rose to 88%, indicating a very high level of knowledge and a 39% increase. In terms of attitudes, 77% of respondents showed positive responses towards using organic fertilizers, while 23% responded negatively. These findings suggest that extension activities significantly enhanced knowledge by 39%, with a majority of farmers demonstrating a positive attitude shift following the interventions.</em></p> <p> </p>Raga Sefinda PutraAcep HaririNiken Rani Wandansari
##submission.copyrightStatement##
2024-12-252024-12-258080Efektivitas Pestisida Nabati Daun Sirsak Terhadap Pengendalian Spodoptera Frugiperda Pada Tanaman Jagung
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3535
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Jagung merupakan salah satu komoditas strategis di Indonesia. Penurunan produksi jagung disebabkan serangan hama utama ulat grayak.. Pengendalian secara kimia dapat menyebabkan resistensi hama dan pencemaran lingkungan. Di sisi lain, daun sirsak dikenal memiliki senyawa acetogenin, sitanin, dan saponin yang bersifat insektisida alami. Selain itu keberadaan tanaman ini relatif banyak di pekarangan rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mortalitas hama ulat grayak (Spodoptera frugiperda) dengan menggunakan pestisida nabati daun sirsak (Annona muricata L.) pada tanaman jagung (Zea mays). Penelitian ini dilakukan di laboratorium POPT Polbangtan Malang. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan yaitu: P0 (kontrol), P1 (konsetrasi daun sirsak 0,5%), P2 (konsetrasi daun sirsak 1%), dan P3 (konsetrasi daun sirsak 1,5%), dimana masing-masing perlakuan diulang enam kali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun sirsak berpengaruh nyata terhadap mortalitas hama ulat grayak. Penggunaan ekstrak daun sirsak mulai dari konsentrasi 1,5% mampu meningkatkan mortalitas ulat grayak, berturut-turut sebanyak 38% dan 83%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun sirsak dapat digunakan sebagai alternatif pengendalian pada jagung.</p> <p><em> </em></p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>Corn is one of Indonesia's strategic commodities. A decline in corn production is caused by infestations of the main pest, the armyworm. Chemical control methods can lead to pest resistance and environmental pollution. On the other hand, soursop leaves are known to contain acetogenin, sitanin, and saponin compounds, which act as natural insecticides. Moreover, soursop plants are relatively abundant in home gardens. This study aims to determine the mortality rate of armyworm pests (*Spodoptera frugiperda*) using soursop leaf botanical pesticide (*Annona muricata L.*) on corn plants (*Zea mays*). The research was conducted in the POPT Polbangtan Malang laboratory. This study used an experimental method with a Completely Randomized Design (CRD) consisting of four treatments: P0 (control), P1 (0.5% soursop leaf concentration), P2 (1% soursop leaf concentration), and P3 (1.5% soursop leaf concentration), with each treatment repeated six times. The results showed that soursop leaf extract significantly affected armyworm mortality. Using soursop leaf extract at a concentration starting from 1.5% increased armyworm mortality to 38% and 83%, respectively. This research concludes that soursop leaf extract can be used as an alternative control method for corn pests.</em></p>M. FahruddinFerdianto Budi SamudraNiken Rani Wandansari
##submission.copyrightStatement##
2024-12-252024-12-258989Rancangan Penyuluhan Pembuatan Kompos Kotoran Sapi dengan Bioaktivator Mol Bonggol Pisang, Lemahbang
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3537
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Tujuan dari kajian ini adalah untuk merumuskan rancangan penyuluhan dan hasil evaluasi penyuluhan tentang pembuatan pupuk kompos. Metode kajian yang digunakan yaitu analisis deskriptif kuantitatif. Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan tentang suatu hal atau fenomena secara objektif yang menggunakan angka. Data yang digunakan adalah data primer hasil dari wawancara, data hasil identifikasi potensi wilayah secara langsung di Desa Lemahbang dan data sekunder yaitu berasal dari data programa desa, data profil desa, dan data BPS. Hasil dari rancangan penyuluhan yaitu tujuan penyuluhan adalah petani mampu memanfaatkan limbah pertanian menjadi pupuk organik, sasaran penyuluhannya yaitu Poktan Sumber Makmur, dengan materi penyuluhannya yaitu pembuatan MOL dan pupuk kompos, menggunakan metode diskusi, ceramah dan praktik langsung, sedangkan media penyuluhan yang digunakan yaitu folder dan bendah sesungguhnya, dan evaluasi penyuluhan mengukur tingkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap petani. Bedasarkan rancangan penyuluhan tersebut dan implementasinya maka hasil evaluasi penyuluhan menunjukkan bahwa aspek tingkat pengetahuan petani mencapai 88%, tingkat keterampilan petani 86%, dan tingkat sikap petani mencapai 93%. </p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>The aim of this study is to formulate an extension plan and the results of an evaluation of education regarding compost making. The study method used is quantitative descriptive analysis. This analysis is used to describe or explain a thing or phenomenon objectively using numbers. The data used are primary data resulting from interviews, data resulting from direct identification of regional potential in Lemahbang Village and secondary data, namely village program data, village profile data and BPS data. The results of the extension design are that the aim of the extension is that farmers are able to utilize agricultural waste into organic fertilizer, the target of the extension is Poktan Sumber Makmur, with the extension material namely making MOL and compost fertilizer, using discussion, lecture and direct practice methods, while the extension media used is folders. and actual objects, and extension evaluations measure the level of knowledge, skills and attitudes of farmers. Based on the extension design and its implementation, the results of the extension evaluation show that aspects of the farmer's knowledge level reached 88%, the farmer's skill level reached 86%, and the farmer's attitude level reached 93%.</em></p> <p> </p>Claris Fransiska TanmenuBudi SawitriTri Wahyudie
##submission.copyrightStatement##
2024-12-252024-12-259797Pemberdayaan Masyarakat Kampoeng Songo Surabaya Melalui Budidaya Maggot Bsf Berbasis Urban Farming
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3539
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Pemberdayaan masyarakat melalui budidaya maggot <em>black soldier fly (BSF) </em>merupakan alternatif ramah lingkungan dalam pengelolaan limbah organik yang menghasilkan produk bernilai tinggi. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah menerapkan budidaya maggot <em>bsf </em>pada lahan sempit menggunakan rak biopond serta mentransfer pengetahuan tentang budidaya maggot <em>bsf </em>berbasis urban farming di wilayah perkotaan Surabaya, guna minimalisir limbah organik dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Metode pengabdian menggunakan pendekatan partisipatif aktif, diawali dengan kegiatan persiapan dan diskusi, pelatihan, pendampingan budidaya maggot <em>bsf, </em>pemanenan, dan pengumpulan data. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa budidaya maggot <em>bsf</em> memungkinkan masyarakat mengubah limbah organik, seperti sisa makanan dan limbah pertanian, menjadi sumber daya alam yang berharga. Partisipasi aktif mitra dalam kegiatan pemberdayaan melalui pemeliharaan larva menjadi pilar penting bagi dampak positif program ini. Komitmen para mitra dalam belajar dan bertani merupakan bukti semangat mereka untuk menciptakan perubahan positif pada lingkungan dan kehidupan. Pemeliharaan larva mempunyai dampak yang cukup signifikan terhadap pengolahan sampah organik, hal ini terlihat dari hasil survei dilapangan yang menunjukkan pengurangan volume limbah organik 100 kg/hari, percepatan proses dekomposisi, serta peningkatan efisiensi pengolahan limbah dan manfaat ekonomi berupa pakan ternak dan pupuk organik.</p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><em><strong>ABSTRACT</strong></em></p> <p><em>Community empowerment through black soldier fly (BSF) maggot cultivation is an environmentally friendly alternative in organic waste management that produces high-value products. The purpose of this community service activity is to apply BSF maggot cultivation on a narrow land using biopond racks and transfer knowledge about BSF maggot cultivation based on urban farming in the urban area of Surabaya, in order to minimize organic waste and improve the economy of the local community. The service method uses an active participatory approach, starting with preparatory activities and discussions, training, assistance with bsf maggot cultivation, harvesting, and data collection. Data analysis was carried out with descriptive analysis. The results show that the cultivation of bsf maggot allows the community to turn organic waste, such as food scraps and agricultural waste, into valuable natural resources. The active participation of partners in empowerment activities through larval rearing is an important pillar for the positive impact of this program. The partners' commitment to learning and farming is a testament to their passion for creating positive changes to the environment and life. Larval rearing has a significant impact on the processing of organic waste, as seen from the results of field surveys that show a reduction in the volume of organic waste of 100 kg/day, acceleration of the decomposition process, as well as increased waste processing efficiency and economic benefits in the form of animal feed and organic fertilizer.</em></p>Luki Amar HendrawatiSiswoyo SiswoyoIman Aji WijoyoSefrinda Byartika SabilaAhmad Ghufron
##submission.copyrightStatement##
2024-12-252024-12-25111111Dampak Program YESS terhadap Petani Milenial: Analisis Social Return on Investment (SROI) di Kecamatan Tutur
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3540
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Keberhasilan program YESS <em>(Youth Enterpreneurship and Employment Support Service)</em> dalam meningkatkan usaha petani milenial di Kecamatan Tutur tidak hanya dinilai berdasarkan keuntungan ekonomi saja, melainkan juga harus memperhatikan <em>The Triple Bottom Line</em>. Investasi yang dilakukan oleh program YESS tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga mencakup aspek sosial dan lingkungan, yang diwujudkan dalam pemberian dana hibah kompetitif kepada petani atau wirausahawan muda di bidang pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan kegiatan pendataan, evaluasi, dan perhitungan dampak <em>Social Return on Investment</em> (SROI) bagi para penerima hibah kompetitif dari program YESS tahun 2021. Metode penelitian melibatkan wawancara dan observasi terhadap petani milenial yang menjadi penerima hibah kompetitif dari program YESS tahun 2021, serta analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis SROI dari program hibah kompetitif oleh program YESS telah berhasil memberikan manfaat secara ekonomi, sosial, dan lingkungan.</p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>The success of the YESS (Youth Enterpreneurship and Employment Support Service) program in boosting millennial farmers' ventures in Tutur district is not only judged on the basis of economic benefits, but should also pay attention to The Triple Bottom Line. The investments made by the YESS programme are not only physical, but also cover social and environmental aspects, which are embodied in the granting of competitive grants to farmers or young entrepreneurs in the agricultural field. The objective of the study is to conduct the social return on investment (SROI) impact assessment, evaluation and calculation of the competitive grant recipients of the YESS 2021 programme. The research methodology involves interviews and observations of millennial farmers who will be competitive beneficiaries of the 2021 YESS programme, as well as analysis of quantitative and qualitative data.</em></p>Nora Nabillah Putri IrzaniNovita Dewi KristantiAndi Warnaen
##submission.copyrightStatement##
2024-12-262024-12-26120120Analisis Finansial Pemberian Probiotik Dari Limbah Susu Pada Ayam Broiler
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3541
<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Meningkatnya kebutuhan konsumsi daging ayam setiap tahunnya membuat peternak <br>harus mengoptimalkan target performance produksi ayam broiler. Salah satu untuk <br>memaksimalkan target produksi adalah dengan pemberian probiotik. Probiotik <br>merupakan mikroorganisme hidup yang berfungsi meningkatkan efektivitas saluran <br>cerna. Media yang digunakan dalam pembuatan probiotik adalah limbah susu starter <br>grain kefir. Pada larutan probiotik terdapat beberapa jenis bakteri seperti Lactobacillus, <br>Bacillus sp, Pediococcus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui<br>perbandingan analisis finansial yang disuplementasi beberapa variasi dosis probiotik. <br>Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dar 4 <br>perlakuan dan 5 kali ulangan yaitu P0 (Tanpa pemberian probiotik), P1 (3% probiotik), <br>P2 (5% probiotik) dan P3 (7%) implementasi probiotik pada air minum ayam broiler <br>diberikan setiap sore sampai pagi hari, menggunakan parameter analisis finansial yang <br>berupa biaya produksi, penerimaan, R/C ratio, Break Even Point (BEP). Berdasarkan <br>hasil penelitian P0, P1, P2 dan P3 yang telah dilaksanakan didapatkan hasil Penelitian <br>analisis finansial pemberian probiotik terbaik yaitu pada P3 (7% probiotik) dengan <br>biaya produksi senilai Rp. 1.769.860/periode atau Rp. 35.397/ekor, bobot badan akhir <br>2203 gr/ekor, harga jual 22.000 kg/ekor, BEP produksi senilai 1,61 kg/ekor, BEP harga <br>senilai Rp. 16.089/kg dan R/C ratio senilai 1,37.<br><br><em><strong>ABSTRACT</strong></em><br><em>The annual increase in demand for chicken meat requires farmers to enhance the </em><br><em>performance targets of broiler production. One method to achieve optimal production </em><br><em>targets is the administration of probiotics. Probiotics are live microorganisms that </em><br><em>enhance the efficiency of the gastrointestinal tract. Probiotics in the form of waste milk </em><br><em>starter grain kefir serve as the medium for creating probiotics. The probiotic solution </em><br><em>contains various bacteria such as Lactobacillus, Bacillus sp., and Pediococcus. This </em><br><em>study aimed to compare the financial analysis of distilling different doses of probiotics. </em><br><em>The research employed a Randomized Group Design (RAK) consisting of 4 treatments </em><br><em>and 5 replications: P0 (no probiotic administration), P1 (3% probiotics), P2 (5% </em><br><em>probiotics), and P3 (7% probiotics), administered in broiler drinking water from </em><br><em>evening until morning. Financial analysis parameters included production costs, </em><br><em>revenue, R/C ratio, and Break-Even Point (BEP). The study results indicated that the </em><br><em>best financial outcomes were observed in the P3 (7% probiotics) treatment, with </em><br><em>production costs amounting to Rp. 1.769.860 per period or Rp. 35.397 per bird, a final </em><br><em>body weight of 2203 grams per bird, a selling price of Rp. 22,000 per kilogram per </em><br><em>bird, a BEP production of 1.61 kilograms per bird, a BEP price of Rp. 16.089 per </em><br><em>kilogram, and an R/C ratio of 1.37.</em></p>Marisa Wahyu NindriaSiswoyo SiswoyoIman Aji Wijoyo
##submission.copyrightStatement##
2024-12-282024-12-28132132Evaluasi Pengetahuan dan Sikap Peternak Terhadap Inovasi Pembuatan Pupuk Vermikompos di Kelompok Ternak Bahagia Sejahtera
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3542
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Populasi ternak sapi potong di Kelompok Ternak Bahagia Sejahtera sebanyak 69 ekor dengan rata-rata kepemilikan ternak 3 - 4 ekor. Satu ekor sapi dapat menghasilkan feses 8 -10 kg/hari, jika dikalkulasikan dengan jumlah ternak yang ada maka produksi feses yang dapat dihasilkan adalah 690 kg/hari. Hasil observasi menunjukkan, feses yang dihasilkan dibuang disekitaran kandang dan dibiarkan menumpuk selama ber bulan-bulan, pemanfaatan masih dilakukan secara tradisional dimana sebagian limbah dimasukkan dalam karung untuk dijadikan pupuk dan ada yang dibakar. Manajemen tersebut tentunya kurang efektif untuk mengurai limbah feses sapi yang dihasilkan, limbah feses sapi sangat berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi pupuk vermikompos. Namun kurangnya pengetahuan dan motivasi peternak menjadi penyebab belum optimalnya pemanfaatan limbah feses sapi menjadi pupuk vermikompos. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap peternak tentang pembuatan pupuk vermikompos menggunakan cacing <em>Lumbricus rubellus</em>. Metode penelitian deskriftif kuantitatif, Teknik pengambilan sampel yaitu <em>purposive sampling</em>, didapatkan responden sebanyak 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan sebelum pelaksanaan penyuluhan tingkat pengetahuan sasaran berada pada kategori memahami. Setelah pelaksanaan <em>post test</em> penyuluhan termasuk kategori menerapkan. Penyuluhan kedua tingkat pengetahuan sasaran berada pada kategori mengkreasi. Hasil tingkat aspek sikap menunjukkan bahwa sebelum pelaksanaan penyuluhan kategori responden yaitu menanggapi. Kemudian setelah pelaksanaan <em>post test</em> termasuk dalam kategori menilai. Setelah Penyuluhan kedua termasuk kategori mengorganisir.</p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>The population of beef cattle in the Bahagia Sejahtera Livestock Group is 69 heads with an average ownership of 3 - 4 cattle. One cow can produce 8-10 kg/day of faeces, if calculated with the number of livestock available, the production of faeces that can be produced is 690 kg/day. Observations show that the faeces produced are dumped around the cage and left to accumulate for months, the utilisation is still done traditionally where some of the waste is put in sacks to be used as fertiliser and some are burned. This management is certainly less effective in breaking down the cow faeces waste produced, cow faeces waste has the potential to be used as vermicompost fertiliser. However, the lack of knowledge and motivation of farmers is the cause of the unoptimal utilisation of cow faecal waste into vermicompost fertiliser. This study aims to determine the level of knowledge and attitudes of farmers about making vermicompost fertiliser using Lumbricus rubellus worms. Quantitative descriptive research method, sampling technique is purposive sampling, obtained 30 respondents. The results showed that before the implementation of counselling the target knowledge level was in the understanding category. After the implementation of the extension post test, it was in the category of applying. The second extension of the target knowledge level is in the creation category. The results of the level of attitudinal aspects showed that before the implementation of counselling the category of respondents was responding. Then after the implementation of the post test is included in the category of assessing. After the second extension included the category of organising.</em></p>Lalu Ahmad Arinal YusranRiyanto RiyantoKartika Budi Utami
##submission.copyrightStatement##
2024-12-282024-12-28141141Evaluasi Penerapan Good Breeding Practices (GBP) Pada Peternakan Kambing dan Domba (Studi Kasus Di Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek)
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3543
<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Berdasarkan data Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, populasi ternak kecil di Kecamatan <br>Gandusari mengalami penurunan dari 15.885 ekor pada tahun 2021 menjadi 8.598 ekor pada tahun <br>2022, sehingga diperlukan perbaikan teknis dan non-teknis oleh peternak untuk meningkatkan <br>produktivitas ternak. Optimalisasi produktivitas, kualitas ternak, serta kesejahteraan peternak yaitu <br>dengan penerapan GBP yang baik. Penelitian ini mengevaluasi penerapan Good Breeding <br>Practices (GBP) pada peternakan kambing dan domba di Kecamatan Gandusari, Kabupaten <br>Trenggalek. Metode penelitian adalah survei menggunakan kuesioner yang mengacu pada<br>Peraturan Menteri Pertanian Nomor 102/Permentan/OT.140/7/2014 untuk mengevaluasi<br>penerapan GBP pada peternakan kambing dan domba. Teknik pengumpulan data dengan <br>wawancara dan observasi, analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian <br>menujukkan bahwa Tingkat penerapan GBP berada pada kategori cukup, dengan skor 109,5<br>(55,7%). Penerapan GBP masih belum optimal pada aspek kesehatan hewan, sumber daya manusia <br>serta pembinaan dan pengawasan. Langkah perbaikan pada aspek penerapan GBP yang belum <br>optimal akan meningkatkan produktivitas ternak dan kualitas bibit ternak.</p> <p><em><strong>ABSTRACT</strong></em><br><em>Based on data from the Livestock Office of Trenggalek Regency, the population of small livestock </em><br><em>in Gandusari District decreased from 15,885 head in 2021 to 8,598 head in 2022, necessitating </em><br><em>technical and non-technical improvements by farmers to increase livestock productivity. </em><br><em>Optimization of productivity, livestock quality, and farmer welfare can be achieved by </em><br><em>implementing Good Breeding Practices (GBP). This study evaluates the implementation of GBP </em><br><em>in goat and sheep farms in Gandusari District, Trenggalek Regency. The research method is a </em><br><em>survey using a questionnaire based on the Minister of Agriculture Regulation Number </em><br><em>102/Permentan/OT.140/7/2014 to evaluate the implementation of GBP in goat and sheep farms. </em><br><em>Data collection techniques included interviews and observations, with data analysis conducted </em><br><em>using descriptive quantitative methods. The results showed that the level of GBP implementation </em><br><em>was in the sufficient category, with a score of 109.5 (55.7%). The implementation of GBP is still </em><br><em>not optimal in health management, human resources, and guidance and supervision. Improvement </em><br><em>measures in the suboptimal aspects of GBP implementation will enhance livestock productivity </em><br><em>and the quality of breeding stock.</em></p>Mahardhika Rahmadhani SaputriKartika Budi UtamiNurlaili Nurlaili
##submission.copyrightStatement##
2024-12-282024-12-28154154Penyuluhan analisis usahatani padi di Desa Ngompro, Kecamatan pangkur, Kabupaten ngawi
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3544
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dan tingkat keterampilan petani tentang analisis usahatani padi di Desa Ngompro Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi Jawa Timur. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2024. Bertempat di Desa Ngompro Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi Jawa Timur. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, wawancara, kuesioner <em>pre test</em> dan <em>post test</em>. Hasil pelaksanaan penyuluhan di Desa Ngompro yaitu diketahui telah terjadi peningkatan pengetahuan petani dengan dibuktikan terdapat perbedaan nilai signifikan sebesar 0,000 antara sebelum dan sesudah dilaksanakan penyuluhan. Kemudian tingkat keterampilan sebanyak 14 petani termasuk terampil, 4 petani kurang terampil, dan 3 tidak terampil.</p> <p> </p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>This study aims to determine the increase in knowledge and skill levels of farmers about rice farming analysis in Ngompro Village, Pangkur Sub-district, Ngawi Regency, East Java. The research was conducted for 3 months, from January to March 2024. Located in Ngompro Village, Pangkur District, Ngawi Regency, East Java. Data collection techniques used in the study were observation, interviews, pre-test and post-test questionnaires. The results of the implementation of counseling in Ngompro Village are known to have increased farmers' knowledge as evidenced by a significant difference of 0.000 between before and after counseling. Then the skill level of 14 farmers including skilled, 4 farmers less skilled, and 3 unskilled.</em></p>Arni Febriana Pragono PutriFerdianto Budi SamudraMuhammad Saikhu
##submission.copyrightStatement##
2024-12-282024-12-28162162Evaluasi Penyuluhan Pemanfaatan Urine Kambing sebagai POC dan Pemanfaatan Hormon GA3
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3546
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Desa Torongrejo merupakan salah satu desa di Kota Batu yang mengalami penurunan hasil produksi bunga kol. Penyebab penurunan tersebut karena penggunaan varietas yang memiliki daya hasil rendah dan kurangnya unsur hara yang tersedia bagi tanaman. Sedangkan Desa Torongrejo memiliki potensi urine kambing yang melimpah namun belum diolah dan dimanfaatkan sebagai POC. Penggunaan POC perlu penambahan GA3 guna mempercepat pembungaan dengan varietas unggul. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dan tingkat sikap petani dalam penyuluhan tentang pengaruh kombinasi POC urine kambing dan GA3 terhadap pertumbuhan dan produktivitas bunga kol. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitaif dengan perhitungan data menggunakan aplikasi Microsoft Excel dan SPSS 20. Hasil evaluasi penyuluhan yaitu a) peningkatan pengetahuan petani dari hasil kuesioner pre test sebesar 54% dan hasil kuesioner pots test sebesar 85% sehingga terjadi peningkatan sebesar 31%, b) aspek sikap terdapat respon ke arah positif sebanyak 79% dengan jumlah sasaran sebanyak 26 orang dan respon ke arah negatif sebanyak 21% dengan jumlah sasaran sebanyak 7 orang.</p> <p> </p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>Torongrejo Village is one of the villages in Batu City that has experienced a decrease in cauliflower production due to the use of low-yielding varieties due to prioritizing short harvest age and lack of nutrient availability for plants due to scarcity of chemical fertilizers. Meanwhile, Torongrejo Village has abundant goat urine potential but has not been processed and utilized as POC. The use of POC needs the addition of GA3 to accelerate flowering with superior varieties. The purpose of this study was to determine the increase in knowledge and the level of attitude of farmers about the effect of goat urine POC and GA3 on the growth and productivity of cauliflower. The method used is quantitative descriptive method with data calculation using Microsoft Excel and SPSS 20 applications. The results of the extension evaluation are a) increased knowledge of farmers from the results of the pre-test questionnaire of 54% and the results of the pots test questionnaire of 85% so that there was an increase of 31%, b) the attitude aspect there is a positive response of 79% with a target number of 26 people and a negative response of 21% with a target number of 7 people. </em></p>Qurrota Ayun Hanif FathurrrohmiAcep HaririNiken Rani Wandansari
##submission.copyrightStatement##
2024-12-282024-12-28169169Rancangan Penyuluhan Pemupukan Berimbang Pada Tanaman Padi Sawah Di Desa Lembur
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3548
<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Pertanian di Indonesia menghadapi tantangan besar, terutama dalam peningkatan produksi padi. <br>Di Desa Lembur, Kabupaten Manggarai Timur, produksi padi mengalami penurunan akibat <br>penggunaan pupuk nitrogen berlebihan. Penyuluhan mengenai pemupukan berimbang diadakan <br>untuk meningkatkan pengetahuan petani. Peserta penyuluhan adalah 24 pengurus kelompok tani. <br>Metode yang digunakan meliputi ceramah, diskusi, dan demonstrasi selama 2 jam. Evaluasi <br>menggunakan kuesioner dan skala Guttman menunjukkan peningkatan signifikan: pengetahuan <br>petani naik 32% (dari 54% menjadi 86%), sikap meningkat 28,5% (dari 59% menjadi 87,5%), dan <br>keterampilan mencapai 89%. Penyuluhan ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman <br>petani tentang pemupukan berimbang, dan direkomendasikan untuk diadakan pendampingan <br>berkelanjutan demi peningkatan produksi padi di Desa Lembur.<br>Kata Kunci—Penyuluhan, Pemupukan berimbang, Padi Sawah</p> <p><em><strong>ABSTRACT</strong></em><br><em>Agriculture in Indonesia faces significant challenges, especially in increasing rice production. In </em><br><em>Lembur Village, East Manggarai Regency, rice production has declined due to excessive nitrogen </em><br><em>fertilizer use. A balanced fertilization training was conducted to enhance farmers' knowledge, </em><br><em>involving 24 farming group leaders. The methods included lectures, discussions, and </em><br><em>demonstrations over two hours. Evaluations with questionnaires and the Guttman scale showed </em><br><em>significant improvements: farmers' knowledge increased by 32% (from 54% to 86%), attitudes </em><br><em>improved by 28.5% (from 59% to 87.5%), and skills reached 89%. This training proved effective </em><br><em>in boosting farmers' understanding of balanced fertilization, and continued support is </em><br><em>recommended to increase rice production in Lembur Village.</em></p>Siprianus SunargunGunawan GunawanYohanes Peosen
##submission.copyrightStatement##
2024-12-282024-12-28179179Efektifitas Penyuluhan Penanaman Jagung Hibrida Dengan Pola Jajar Legowo Desa Bulan, Manggarai
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3549
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Pertumbuhan penduduk yang pesat meningkatkan kebutuhan pangan, dan jagung dapat menjadi alternatif utama selain padi. Desa Bulan memiliki potensi besar untuk produksi jagung hibrida, namun belum ada penelitian mendalam tentang penerapan pola tanam Jajar Legowo di daerah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis efektivitas penyuluhan penanaman jagung hibrida dengan pola tanam Jajar Legowo di Desa Bulan, Kabupaten Manggarai. Penelitian ini melibatkan 802 petani dan menggunakan metode purposive sampling untuk mengukur perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluhan secara signifikan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani dalam menanam jagung hibrida dengan pola tanam Jajar Legowo. Sebelum penyuluhan, mayoritas petani memiliki pengetahuan sedang, namun setelah penyuluhan mayoritas petani mencapai tingkat pengetahuan tinggi. Sikap petani juga berubah menjadi lebih positif, dan keterampilan teknis mereka meningkat secara signifikan. Temuan ini menunjukkan bahwa penyuluhan efektif dalam meningkatkan produktivitas pertanian jagung hibrida di Desa Bulan.</p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em> This study aims to assess and analyze the effectiveness of extension of hibrida maize planting with Jajar Legowo planting pattern in Bulan Village, Manggarai Regency. Rapid population growth increases food demand, and maize can be a major alternative to rice. Bulan village has great potential for hibrida maize production, but there has been no in-depth research on the application of the Jajar Legowo planting pattern in this area. This study involved 802 farmers and used a purposive sampling method to measure changes in farmers' knowledge, attitudes, and skills before and after extension. The results showed that extension significantly improved farmers' knowledge, attitudes, and skills in planting hibrida maize with the Jajar Legowo planting pattern. Before extension, the majority of farmers had moderate knowledge, but after extension the majority of farmers reached a high level of knowledge. Farmers' attitudes also changed to be more positive, and their technical skills improved significantly. These findings indicate that extension services are effective in increasing productivity of hibrida maize farming in Bulan Village.</em></p>Yudita NanurGunawan GunawanGabriel Gabur
##submission.copyrightStatement##
2024-12-282024-12-28188188Rancangan Penyuluhan Pengendalian Hama Putih Palsu Pada Tanaman Padi Menggunakan Pestisida Nabati Di Desa Golo Leda
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3550
<p><strong>ABSTRAK </strong></p> <p>Rancangan Penyuluhan Pengendalian Hama Putih Palsu pada Tanaman Padi Sawah (<em>Oryza sativa </em>L) dengan Menggunakan Pestisida Nabati di Desa Golo Leda Kecamatan Borong Kabupaten Manggarai Timur. Dosen pembimbing Utama Dr. Gunawan, SP.,M.Si dan dosen pembimbing pendamping Yohanes Peosen, S.Pt. Penyusunan rancangan penyuluhan pertanian bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan petani tentang penggunaan pestisida nabati dalam pengendalian hama putih palsu pada tanaman padi sawah di Desa Golo Leda Kecamatan Borong Kabupaten Manggarai Timur dengan jumlah sasaran 20 orang petani padi sawah. Metode penyuluhan yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan demonstrasi. Media yang digunakan adalah leaflet dan benda sesungguhnya. Pelaksanaan penyuluhan dilaksanakan di Lelak desa Golo Leda. Evaluasi yang digunakan adalah dengan instrumen kuesioner tertutup dengan skala Guttmn dan skala Likert. Hasil pelaksanaan evaluasi penyuluhan mengukur peningkatan pengetahuan, sikap dan pengetahuan. 1). Aspek pengetahuan sebelum penyuluhan memperoleh nilai <em>Pre-Test </em>sebesar 48% dalam kategori cukup, sedangkan nilai <em>Post-Test </em>sebesar 91% dalam kategori sangat tinggi, sehingga terjadi peningkatan sebesar 43%. Efktifitas peningkatan pengetahuan 84% untuk efektivitas pengetahuan dikategorikan efektif. 2). Aspek Sikap sebelum penyuluhan memperoleh nilai <em>Pre-Test </em>sebesar 69% dalam kategori menghargai, sedangkan nilai <em>Post Test </em>sebesar 77% dalam kategori tanggung jawab, sehingga terjadi peningkatan sebesar 8%. 3). Aspek Keterampilan. Analisa skoring digunakan untuk mengetahui tingkat keterampilan responden dengan cara observator mengisi opsi pada cheklist observasi. Analisis data yang telah dilakukan diperoleh hasil persentase tingkat keterampilan sebesar 84% dengan katergori menyelesaikan masalah (<em>problem solving</em>).</p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT </em></strong></p> <p><em>Extension Plan for Controlling False White Pests on Lowland Rice Plants (Oryza sativa L) Using Vegetable Pesticides in Golo Leda Village, Borong District, Manggarai Timur District. Main supervisor Dr. Gunawan, SP., M.Si and accompanying supervisor Yohanes Peosen, S.Pt. The aim of preparing an agricultural extension plan is to increase farmers' knowledge, attitudes and skills regarding the use of botanical pesticides in controlling false white pests on lowland rice plants in Golo Leda Village, Borong Subdistrict, Manggarai Timur District with a target number of 20 lowland rice farmers. The extension methods used are lectures, discussions and demonstrations. The media used are leaflets and real objects. The counseling was carried out in Golo Leda village. The evaluation used was a closed questionnaire instrument with a Guttmann scale and a Likert scale. </em><em>The results of the extension evaluation measure the increase in knowledge, attitudes and knowledge. 1). The knowledge aspect before counseling obtained a Pre-Test score of 48% in the sufficient category, while the Post-Test score was 91% in the very high category, resulting in an increase of 43%. The effectiveness of increasing knowledge is 84% for knowledge effectiveness which is categorized as effective. 2). The Attitude aspect before counseling obtained a Pre-Test score of 69% in the respect category, while the Post-Test score was 77% in the responsibility category, resulting in an increase of 8%. 3). Skills Aspect. Scoring analysis is used to determine the respondent's skill level by means of the observer filling in the options on the observation checklist. Data analysis that has been carried out results in a skill level percentage of 84% in the problem solving category. </em></p>Conradus TGunawan GunawanYohanes Peosen
##submission.copyrightStatement##
2024-12-282024-12-28215215Pendampingan Pengembangan Produk Susu Pudding Sedot di KWT Sekar Tani Kecamatan Pacet
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3551
<p><strong>ABSTRAK </strong></p> <p>Peternakan sapi perah di Desa Kembangbelor berpotensi besar untuk dikembangkan, terutama dalam pengolahan susu. Namun, anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) setempat belum sepenuhnya memanfaatkan potensi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dalam usaha KWT, menentukan strategi pengembangan, mengimplementasikan strategi tersebut, dan mengevaluasinya. Proses pendampingan dimulai dengan analisis kebutuhan, penentuan strategi, implementasi, dan evaluasi. Masalah utama yang dihadapi KWT adalah keterbatasan dalam pengolahan susu pasteurisasi, masa simpan produk yang singkat, perubahan selera konsumen, dan persaingan dari produk sejenis di café sekitar. Strategi yang dipilih adalah mengoptimalkan proses pengolahan dan meningkatkan kualitas produk sesuai bahan baku lokal. Pendampingan diarahkan pada produksi susu pudding sedot. Evaluasi menunjukkan kemajuan signifikan, dari yang semula hanya memproduksi susu menjadi juga memproduksi pudding, melibatkan lebih banyak anggota, memperluas lokasi produksi, dan meningkatkan konsistensi produksi tiap akhir pekan.</p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>The dairy farming potential in Kembangbelor Village is significant, especially in milk processing. However, the members of the local Women's Farming Group (Kelompok Wanita Tani, or KWT) have not yet fully utilized this potential. This study aims to identify the issues faced by KWT in their operations, determine development strategies, implement those strategies, and evaluate them. The support process begins with a needs analysis, followed by strategy determination, implementation, and evaluation. The main issues KWT faces include limitations in pasteurized milk processing, short product shelf life, changes in consumer preferences, and competition from similar products at nearby cafés. The chosen strategy is to optimize the processing methods and improve product quality using local raw materials. Assistance focused on producing sip-able milk pudding. Evaluation shows significant progress, with the group expanding from solely producing milk to also making pudding, involving more members, expanding production locations, and enhancing consistency in weekend production.</em></p>Anggi Fatika RahmawatiAndi WarnaenBenyamin FoEkh
##submission.copyrightStatement##
2024-12-282024-12-28232232Pengaruh Intermitten Lighting Program Terhadap Performa Ayam Ras Petelur Fase Starter
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3552
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Cahaya merupakan essential point yang berhubungan erat dengan pertumbuhan dan perkembangan, mengontrol proses fisiologis, konsumsi pakan dan uniformity ayam ras petelur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Intermitten Lighting Program pada ayam ras petelur fase starter dengan mengamati performa ayam di fase tersebut. Metode penelitian dilakukan dengan observasi terhadap ayam ras petelur fase starter umur 1-14 hari di PT. Jatinom Indah Farm Group, Kabupaten Blitar. Kegiatan observasi dan manajemen pemeliharaan meliputi pemberian pakan, pengaturan lighting program, grading body weight, pengecekan crop fill, pengecekan intensitas cahaya dan pengamatan tingkah laku ayam untuk memperoleh data primer dari variabel penelitian yang direncanakan. Observasi diperdalam dengan interview bersama General Manajer fase Starter untuk memperkuat data hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Intermitten Lighting Program berpengaruh terhadap feed intake dengan aktualisasi konsumsi pakan sesuai dengan standar yaitu 17 gram/ekor/hari, dengan prosentase crop fill mencapai 93% dan aktualisasi pencapaian body weight sebesar 133 gram/ekor lebih tinggi dibandingkan standarnya sebesar 120 gram/ekor. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Intermitten Lighting Program memberikan pengaruh baik terhadap feed intake, crop fill dan body weight pada ayam ras petelur fase starter umur 1-14 hari. Ketercapaian performa yang baik pada fase starter akan berpengaruh pula pada performa ayam di fase-fase pertumbuhan berikutnya.</p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>Light is an essential point that is related to growth and development, controlling physiological processes, feed consumption and uniformity of laying hens. This research aims to determine the effect of the Intermittent Lighting Program on laying hens in the starter phase by observing the performance of the chickens in that phase. The research method was carried out by observing laying hens in the starter phase aged 1-14 days at PT. Jatinom Indah Farm Group, Blitar Regency. Observation and maintenance management activities include feeding, setting the lighting program, grading body weight, checking crop fill, checking light intensity and observing chicken behavior to obtain primary data of research variables. Observations were deepened by interview with the General Manager of starter phase to strengthen the research data. The results showed that the Intermittent Lighting Program had an effect on feed intake by actualizing feed consumption according to the standard, namely 17 grams/head/day, crop fill percentage reach 93% and actualizing body weight achievement of 133 grams/head, higher than the standard of 120 grams/head. Base on the results, it can be concluded that the Intermittent Lighting Program has a good influence on feed intake, crop fill and body weight in starter phase laying hens aged 1-14 days. Achieving good performance in the starter phase will also influence the chicken's performance in subsequent growth phases.</em></p>Onny NurihayantiMuhammad Tegar Eka Satria
##submission.copyrightStatement##
2024-12-282024-12-28242242Penyuluhan Pembuatan PGPR Akar Bambu pada Tanaman Padi sebagai Alternatif ZPT Kimia
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3556
<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Tujuan penelitian ini adalah melaksanakan penyuluhan dan menganalisa peningkatan <br>pengetahuan, tingkat keterampilan dan sikap. Metode analisis data menggunakan statistik <br>deskriptif dan uji wilcoxon. Hasil penyuluhan adalah 1) tujuan penyuluhan yaitu petani Desa <br>Glagahsari mengetahui manfaat dan cara pembuatan PGPR akar bambu pada tanaman padi, 2) <br>sasaran penyuluhan yaitu Kelompok Tani Sumber Pangan, 3) materi penyuluhan yaitu manfaat <br>dan cara pembuatan PGPR akar bambu pada tanaman padi, 4) metode penyuluhan dengan <br>ceramah, diskusi, dan praktik langsung 5) media penyuluhan menggunakan folder dan benda <br>sesungguhnya, serta 6) evaluasi yang digunakan yaitu evaluasi hasil. Setelah dilakukannya <br>penyuluhan diketahui telah terjadi peningkatan pengetahuan petani serta tingkat keterampilan <br>yang tinggi yaitu 84% dan tingkat sikap sedang mengarah ke tinggi sebesar 91%.<br><br></p> <p><em><strong>ABSTRACT</strong></em><br><em>The aim of this research is to carry out counseling and analyze increases in knowledge, </em><br><em>skill levels and attitudes. The data analysis method uses descriptive statistics and the Wilcoxon </em><br><em>test. The results of the extension are 1) the aim of the extension is that Glagahsari Village farmers </em><br><em>know the benefits and how to make PGPR from bamboo roots on rice plants, 2) the target of the </em><br><em>extension is the Food Source Farmers Group, 3) the education material is the benefits and how </em><br><em>to make PGPR from bamboo roots on rice plants, 4 ) extension method using lectures, discussions </em><br><em>and direct practice 5) extension media using folders and actual objects, and 6) evaluation used </em><br><em>is evaluation of results. After the extension was carried out, it was discovered that there had been </em><br><em>an increase in farmers' knowledge as well as a high level of skills 84% and a moderate to high </em><br><em>level of attitude 91%.</em></p>Faqih Abil QosimBudi SawitriFerdianto Budi Samudra
##submission.copyrightStatement##
2024-12-302024-12-30252252Evaluasi Penyuluhan Serbuk Kulit Lemon di Desa Donowarih, Karangploso, Malang
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3557
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa peningkatan pengetahuan, tingkat sikap dan keterampilan petani Desa Donowarih tentang pemanfaatan limbah kulit jeruk lemon menjadi serbuk. Metode analisis data yang digunakan untuk mengukur aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan yaitu dengan metode statistik deskriptif dan Uji T berpasangan. Rancangan penyuluhan yang ditetapkan di KWT Sri Rejeki yaitu 1) tujuan penyuluhan tentang pemanfaatan limbah kulit jeruk lemon menjadi serbuk, 2) sasaran penyuluhan yaitu anggota KWT Sri Rejeki, 3) materi penyuluhan yaitu pembuatan serbuk kulit jeruk lemon, 4) metode yang digunakan ceramah, diskusi dan demonstrasi cara, 5) media yang digunakan leaflet dan benda sesungguhnya, 6) evaluasi penyuluhan. Hasil kajian menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan petani meningkat dari 46% menjadi 83%, tingkat keterampilan sebesar 82%, dan tingkat sikap sebesar 88%.</p> <p> </p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>This study aims to analyze the increase in knowledge, attitude, and skills of farmers in Donowarih Village regarding the utilization of lemon peel waste into powder. The data analysis method used to measure aspects of knowledge, attitude, and skills is by using descriptive statistical methods and a paired T-test. The extension design determined in KWT Sri Rejeki is 1) the purpose of the extension on the utilization of lemon peel waste into powder, 2) the target of the extension is members of KWT Sri Rejeki, 3) the extension material is the manufacture of lemon peel powder, 4) the method used is lectures, discussions, and demonstrations, 5) the media used are leaflets and real objects, 6) extension evaluation. The results of the study showed that the increase in farmer knowledge increased from 46% to 83%, the skill level was 82%, and the attitude level was 88%.</em></p> <p> </p>Dian Lailatul Nur AzizahBudi SawitriEny Wahyuning Purwanti
##submission.copyrightStatement##
2024-12-302024-12-30262262Teknik Pembibitan Ayam KUB-2 Janaka Terstandar di Provinsi Banten
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3558
<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Tujuan penelitian untuk mendeksripsikan teknik pembibitan ayam KUB-2 Janaka <br>terstandar mengacu SNI 8405-2:2023. Penelitian pada Bulan Februari-Maret 2024 <br>bertempat di IP2SIP Singamerta BPSIP Banten. Metode penelitian menggunakan <br>pendekatan kuantitatif pada kegiatan pembibitan ayam KUB. Data yang dihimpun <br>berasal dari umur indukan ayam KUB-2 Janaka dan konsumsi pakan, produksi telur, <br>bobot telur, hen day production, produksi kuri, dan bobot kuri. Hasil penelitian (1) umur <br>induk ayam KUB-2 Janaka dibagi menjadi dua yaitu umur 40-44 minggu dan 24-28 <br>minggu, (2) total produksi telur 5.660 butir (≥ 39 gram 51%), (3) rerata bobot telur asal <br>induk ayam KUB-2 Janaka 39,85 gram dan rerata bobot telur asal induk muda ayam <br>KUB-2 Janaka 36,13 gram. Bobot telur asal indukan dengan bobot telur asal indukan <br>muda signifikan berbeda, (4) Hen Day Production indukan 57% dan indukan muda <br>47%, (5) produksi kuri 727 ekor (daya tetas 81,4%). Bobot kuri 30,8 gram dengan ciri <br>warna kaki/shank kuning dan variasi warna bulu kekuningan, kecokelatan hingga <br>kehitaman. Bobot telur signifikan berhubungan kuat dengan bobot kuri. Performa kuri <br>dan induk ayam KUB-2 Janaka merepresentasikan pemberian pakan terstandar sesuai <br>SNI 7783-1:2013 dan SNI 7783-3:2013. Hasil yang menunjukkan bahwa pembibitan <br>ayam KUB-2 Janaka di BPSIP Banten terstandar memenuhi SNI.<br><br></p> <p><em><strong>ABSTRACT</strong></em><br><em>This study aims to describe the breeding technique of KUB-2 Janaka chickens, </em><br><em>standardized according to SNI 8405-2:2023. The research was conducted from </em><br><em>February to March 2024 at IP2SIP Singamerta AISA, Banten. A quantitative, </em><br><em>experimental approach was used to collect data on the age of KUB-2 Janaka parent </em><br><em>chickens and daily feeding consumption, egg production, egg weight, hen day </em><br><em>production, DOC production, and DOC weight. The findings were as follows: (1) the </em><br><em>parent chickens were categorized into age groups of 36-44 weeks and younger parents </em><br><em>aged 20-28 weeks; (2) total egg production was 5,660 eggs, with 51% meeting the </em><br><em>weight standard; (3) the average weight of eggs from KUB-2 Janaka parent chickens </em><br><em>was 39.75 grams, while eggs from younger parents averaged 35.78 grams, indicating a </em><br><em>significant difference; (4) DOC production was 727, with a hatchability rate of 81.5%. </em><br><em>An average DOC weight of 30.8 grams has yellow shank and various of yellowish, </em><br><em>brownish to blackish feather color. There was a strong, significant correlation between </em><br><em>egg weight and DOC weight. The DOC and layer performance of KUB-2 Janaka were </em><br><em>reflection of feeding consumption standardized according to SNI 7783-1:2013 and SNI </em><br><em>7783-3:2013.</em></p>Rika Jayanti MalikEko PrayitnoIin SetyowatiEka Yuli SusantiAhmad Muhtami
##submission.copyrightStatement##
2024-12-302024-12-30273273Kualitas Organoleptik Modification Cassava Flour Pada Ayam Krispi
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3559
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><em>Mocaf</em> atau tepung singkong merupakan modifikasi salah satu produk olahan singkong yang mudah didapat. Keunggulan dari tepung ini adalah bahannya mudah didapat dan harganya relatif murah. Tepung terigu biasanya digunakan untuk membuat ayam renyah, namun tidak jarang tepung <em>mocaf</em> ditambahkan untuk membuat ayam renyah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas organoleptik dari penggunaan tepung <em>mocaf </em>yang membuat kerenyahan pada ayam kripsi. Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan 4 ulangan dengan P1= 100% tepung terigu, P2= 100% tepung <em>mocaf</em>, P3= 75% tepung terigu + 25% tepung <em>mocaf</em>, P4= 75% tepung <em>mocaf</em> + 25% tepung terigu, dan P5= 50% tepung terigu + 50% tepung <em>mocaf</em>. Parameter warna, bau, rasa, dan tekstur diuji menggunakan uji ANOVA <em>(</em><em>Analysis of variance</em><em>)</em> dan uji lanjutan DMRT <em>(</em><em>Duncan</em><em> Multiple Range Test)</em>. Untuk menilai, digunakan skala 1-5. Hasil dari penelitian implementasi tepung <em>mocaf</em> terhadap uji organoleptik menyatakan bahwa formulasi terbaik adalah dari P5 dengan komposisi 50% tepung <em>mocaf</em> dan 50% tepung terigu. Tepung <em>mocaf</em> memiliki kandungan protein sebesar 0,53% sedangkan tepung terigu memiliki kandungan protein sebesar 7,79%. Tepung <em>mocaf</em> memiliki kandungan amilosa yang lebih tinggi dan kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan tepung terigu, sehingga semakin banyak tepung <em>mocaf</em> yang ditambahkan ke dalam resep ayam goreng krispi, tekstur produk akan semakin renyah.</p> <p> </p> <p> </p> <p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p><em>Mocaf or cassava flour is a modification of one of the processed cassava products that is easily available. The advantage of this flour is that the ingredients are easy to obtain and the price is relatively cheap. Wheat flour is usually used to make crispy chicken, but it is not uncommon for mocaf flour to be added to make crispy chicken. The purpose of this study was to determine the organoleptic quality of the use of mocaf flour that makes crispy chicken. This research method uses a complete randomized design (CRD) with 5 treatments 4 replicates with P1 = 100% wheat flour, P2 = 100% mocaf flour, P3 = 75% wheat flour + 25% mocaf flour, P4 = 75% mocaf flour + 25% wheat flour, and P5 = 50% wheat flour + 50% mocaf flour. Color, odor, taste, and texture parameters were tested using the ANOVA (Analysis of variance) test and the DMRT (Duncan Multiple Range Test). To assess, a scale of 1-5 was used. The results of the research on the implementation of mocaf flour on organoleptic tests stated that the best formulation was from P5 with a composition of 50% mocaf flour and 50% wheat flour. Mocaf flour has a protein content of 0.53% while wheat flour has a protein content of 7.79%. Mocaf flour has a higher amylose content and lower fat content than wheat flour, so the more mocaf flour added to the krispi fried chicken recipe, the crisper the texture of the product will be.</em></p>Luki Amar HendrawatiSahrul RamdaniSefrinda Byartika Sabila
##submission.copyrightStatement##
2024-12-302024-12-30281281Rancangan Penyuluhan Pemanfaatan Pupuk Bokashi Di Desa Sumberingin Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3560
<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Potensi limbah ternak yang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik Di Desa <br>Sumberingin Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek mencapai 20 ton per tahun. <br>Limbah ternak tersebut berpotensi sebagai pupuk organik yang dapat membantu <br>kelangkaan pupuk kimia. Namun demikian para petani masih bergantung pada pupuk <br>kimia bersubsidi atau yang harus dibeli sendiri. Pembuatan pupuk bokashi sudah <br>dilakukan cukup lama, namun demikian para petani belum mau mengaplikasikannya di <br>lahan pertanian mereka. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang manfaat <br>pupuk bokashi dan ketergantungan petani pada pupuk kimia. Penelitian ini bertujuan <br>untuk mengetahui pengetahuan dan sikap petani, hubungan peran penyuluh dan <br>karakteristik inovasi dalam peningkatan pengetahuan dan perubahan sikap petani, <br>menyusun dan melaksanakan penyuluhan, serta mengevaluasi peningkatan pengetahuan <br>dan perubahan sikap petani. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. <br>Responden pada penelitian ini sejumlah 84 orang di Desa Sumberingin. Materi yang <br>disampaikan adalah pemanfaatan pupuk bokashi dengan metode ceramah dan diskusi <br>menggunakan bantuan media leaflet. Hasil penelitian didapatkan peningkatan <br>pengetahuan petani berada pada kategori tinggi dan adanya perubahan sikap petani <br>menjadi sangat setuju tentang pemanfaatan pupuk bokashi di lahan pertaniannya.<br><br><em><strong>ABSTRACT</strong></em><br><em>The potential of livestock waste that can be used as organic fertilizer in Sumberingin </em><br><em>Village, Karangan Subdistrict, Trenggalek Regency reaches 20 tons per year. The </em><br><em>livestock waste has the potential to be used as organic fertilizer, which can alleviate the </em><br><em>shortage of chemical fertilizers. However, farmers still depend on subsidized chemical </em><br><em>fertilizers or those they have to buy themselves. Bokashi fertilizer has been produced for </em><br><em>a long time, but farmers have not wanted to use it on their farms. This is due to lack of </em><br><em>knowledge about the benefits of Bokashi fertilizer and farmers' dependence on chemical </em><br><em>fertilizers. This study aims to determine the knowledge and attitudes of farmers, the </em><br><em>relationship between the role of extension agents and innovation characteristics in </em><br><em>increasing knowledge and changing farmers' attitudes, organizing and implementing </em><br><em>extension, and evaluating the increase in knowledge and changes in farmers' attitudes. </em><br><em>This research uses quantitative descriptive method. There were 84 respondents in </em><br><em>Sumberingin village. The material presented was the use of Bokashi fertilizer with lecture </em><br><em>and discussion methods using leaflet media. The results showed that the increase of </em><br><em>farmers' knowledge was in the high category, and farmers' attitudes were very agreeable </em><br><em>to the use of Bokashi fertilizer in their farms.</em></p>Wahyu WindariRagil Kurnia RamadhanA. H. Benyamin FoEkh
##submission.copyrightStatement##
2024-12-302024-12-30290290Rancangan Penyuluhan Pengendalian Hama Walang Sangit pada Padi dengan Pestisida Nabati
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3562
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rancangan penyuluhan tentang pengendalian hama walang sangit pada tanaman padi sawah menggunakan pestisida nabati di Kelompok Tani Sedang Mekar Desa Nanga Puun Kecamatan Elar Selatan Kabupaten Manggarai Timur. Metode penyuluhan didasarkan pada prinsip ABCD (Audience, Behaviour, Condition, Degree) dengan tujuan meningkatkan pengetahuan petani tentang penggunaan pestisida nabati. Penelitian dilakukan dari Desember 2023 hingga April 2024 dengan 15 pengurus kelompok tani sebagai sasaran. Materi penyuluhan disesuaikan dengan kebutuhan petani, terutama tentang teknis pembuatan pestisida nabati. Penyuluhan dilakukan melalui ceramah dan diskusi selama 2 jam dengan media berupa folder untuk membantu pemahaman materi. Evaluasi dilakukan dengan kuesioner pre-test dan post-test menggunakan skala Guttman. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani. Pengetahuan meningkat dari 43% menjadi 96%, sikap meningkat dari 65% menjadi 95%, dan keterampilan menunjukkan persentase sebesar 94%. Hasil ini menunjukkan efektivitas penyuluhan dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani terkait penggunaan pestisida nabati. Rekomendasi termasuk melaksanakan pendampingan, pelatihan, dan mempertahankan penggunaan pestisida nabati sebagai pengendali hama walang sangit di desa tersebut.</p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>This study aims to develop a counseling design on controlling brown planthopper pests in rice fields using botanical pesticides in the Sedang Mekar Farmer Group, Nanga Puun Village, Elar Selatan District, Manggarai Timur Regency. The counseling method is based on the ABCD principle (Audience, Behavior, Condition, Degree) with the goal of enhancing farmers' knowledge of botanical pesticide use. The research was conducted from December 2023 to April 2024 with 15 farmer group leaders as the target audience. Counseling materials are tailored to the needs of farmers, particularly on the technical aspects of making botanical pesticides. Counseling is conducted through lectures and discussions for 2 hours using folders as media to aid understanding. Evaluation is done with pre-test and post-test questionnaires using the Guttman scale. The evaluation results show a significant increase in farmers' knowledge, attitudes, and skills. Knowledge increased from 43% to 96%, attitudes increased from 65% to 95%, and skills showed a percentage of 94%. These results indicate the effectiveness of counseling in enhancing farmers' knowledge, attitudes, and skills regarding botanical pesticide use. Recommendations include conducting mentoring, training, and maintaining the use of botanical pesticides as a control method for brown planthopper pests in the village.</em></p>Bernardus WatuGunawan GunawanYohanes poesen
##submission.copyrightStatement##
2024-12-302024-12-30302302Rancangan Penyuluhan Sistem Tanam Jajar Legowo Pada Tanaman Padi Sawah Di Golo Loni, Rana Mese, Manggarai Timur
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3563
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Rancangan Penyuluhan Sistem Tanam Jajar Legowo pada Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L) di Desa Golo Loni Kecamatan Rana Mese Kabupaten Manggarai Timur. Dosen pembimbing Utama Dr. Gunawan, SP.,M.Si dan dosen pembimbing pendamping Yohanes Peosen, S.Pt. Penyusunan rancangan penyuluhan pertanian bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan petani tentang sistem tanam Jajar Legowo pada tanaman padi sawah (Oryza sativa L) di Desa Golo Loni Kecamatan Rana Mese Kabupaten Manggarai Timur dengan jumlah sasaran 20 orang petani padi sawah. Metode penyuluhan yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan demonstrasi. Media yang digunakan adalah leaflet dan benda sesungguhnya. Pelaksanaan penyuluhan dilaksanakan di Wakas desa Golo Loni. Evaluasi yang digunakan adalah dengan instrumen kuesioner tertutup dengan skala Guttmn dan skala Likert. Hasil pelaksanaan evaluasi penyuluhan mengukur peningkatan pengetahuan, sikap dan pengetahuan. 1). Aspek pengetahuan sebelum penyuluhan memperoleh nilai Pre-Test sebesar 43% dalam kategori cukup, sedangkan nilai Post-Test sebesar 87% dalam kategori sangat tinggi, sehingga terjadi peningkatan sebesar 44%. Efktifitas peningkatan pengetahuan 77,5% untuk efektivitas pengetahuan dikategorikan efektif. 2). Aspek Sikap sebelum penyuluhan memperoleh nilai Pre-Test sebesar 66% dalam kategori menghargai, sedangkan nilai Post-Test sebesar 92% dalam kategori tanggung jawab, sehingga terjadi peningkatan sebesar 26%. 3). Aspek Keterampilan. Analisa skoring digunakan untuk mengetahui tingkat keterampilan responden dengan cara observator mengisi opsi pada cheklist observasi. Analisis data yang telah dilakukan diperoleh hasil persentase tingkat keterampilan sebesar 89% dengan katergori menyelesaikan masalah (problem solving).</p> <p> </p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>Design of Extension on the Jajar Legowo Planting System for Lowland Rice (Oryza sativa L) in Golo Loni Village, Rana Mese District, East Manggarai Regency. Main supervisor Dr. Gunawan, SP., M.Si and accompanying supervisor Yohanes Peosen, S.Pt. The aim of preparing an agricultural extension plan is to increase farmers' knowledge, attitudes and skills regarding the Jajar Legowo planting system for lowland rice (Oryza sativa L) in Golo Loni Village, Rana Mese District, East Manggarai Regency with a target number of 20 lowland rice farmers. The extension methods used are lectures, discussions and demonstrations. The media used are leaflets and real objects. The counseling was carried out at the Wakas of Golo Loni village. The evaluation used was a closed questionnaire instrument with a Guttmann scale and a Likert scale. The results of the extension evaluation measure the increase in knowledge, attitudes and knowledge. 1). The knowledge aspect before counseling obtained a Pre-Test score of 43% in the sufficient category, while the Post-Test score was 87% in the very high category, resulting in an increase of 44%. The effectiveness of increasing knowledge is 77.5% for knowledge effectiveness which is categorized as effective. 2). The Attitude aspect before counseling obtained a Pre-Test score of 66% in the respect category, while the Post-Test score was 92% in the responsibility category, resulting in an increase of 26%. 3). Skills Aspect. Scoring analysis is used to determine the respondent's skill level by means of the observer filling in the options on the observation checklist. Data analysis that has been carried out results in a skill level percentage of 89% in the problem solving category.</em></p> <p> </p>Gunawan GunawanPeosen YohanesAbraham Eduardus
##submission.copyrightStatement##
2024-12-302024-12-30317317Evaluasi Penyuluhan Usahatani Benih Jagung Hibrida Pola Kemitraan di Jatikerto, Malang
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3564
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitiaan ini bertujuan untuk menganalisa peningkatan pengetahuan dan tingkat sikap petani di Desa Jatikerto tentang analisis usahatani perbenihan jagung hibrida dengan pola kemitraan. Metode penelitian yang digunakan untuk mengukur aspek pengetahuan dan sikap yaitu metode statistic deskriptif dan uji T berpasangan. Hasil rancangan penyuluhan di Desa Jatikerto yaitu: 1) Tujuan penyuluhan yaitu memberikan pengetahuan kepada kelompok tani sesuai tujuan penelitian; 2) Sasaran penyuluhan yaitu anggota kelompok tani Mekar Sari yang mengikuti kemitraan perbenihan jagung hibrida; 3) Materi penyuluhan yaitu analisis usahatani perbenihan jagung hibrida dengan sistem kemitraan; 4) Metode penyuluhan yang diterapkan ceramah, diskusi, dan praktek bersama; 5) Media penyuluhan yang digunakan yaitu <em>power point, </em>brosur/booklet, dan benda sesungguhnya. Hasil evaluasi penyuluhan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sasaran penyuluhan sebesar 36 poin dan tingkat sikap sasaran sebesar 68,7%.</p> <p> </p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>This research aims to analyze the increase in knowledge and attitude level of farmers in Jatikerto Village regarding the analysis of hybrid corn seed farming using a partnership pattern. The research methods used to measure aspects of knowledge and attitudes are descriptive statistical methods and paired T tests. The results of the extension design in Jatikerto Village are: 1) The purpose of extension is to provide knowledge to farmer groups according to research objectives; 2) The targets of the extension are members of the Mekar Sari farmer group who are participating in the hybrid corn seed partnership; 3) Extension material, namely analysis of hybrid corn seed farming using a partnership system; 4) Extension methods that apply lectures, discussions and joint practice; 5) The extension media used are power point, brochures/booklets, and actual objects. The results of the extension evaluation showed an increase in knowledge of the extension target by 36 points and the level of target attitude by 68.7%</em></p>Mudita Ari AstitiMuhammad SaikhuHarwanto Harwanto
##submission.copyrightStatement##
2024-12-302024-12-30329329Dampak Genta Organik pada Sikap Petani Memanfaatkan Kotoran Ternak di Tugu
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3565
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Pertanian organik bukan hanya tentang menciptakan pangan yang aman dan sehat untuk dikonsumsi, tetapi juga berperan dalam melestarikan lingkungan karena praktek budidaya yang ramah lingkungan. Saat ini, Kementerian Pertanian mendukung Pertanian Organik melalui Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik), yang termasuk di dalamnya adalah pemanfaatan kotoran ternak menjadi pupuk bokhasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak Program Genta Organik terhadap sikap anggota kelompok tani pada pemanfaatan kotoran ternak dan menggunakan 25 anggota kelompok tani sebagai responden. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dari kuesioner ini merupakan data kuantitatif yang dianalisis secara deskriptif dengan perhitungan menggunakan aplikasi <em>Microsoft Excel.</em> Hasil dari evaluasi penyuluhan yaitu a) terjadi peningkatan pengetahuan petani dengan rata-rata sebesar 3,16, tingkat keterampilan petani yaitu pada tingkat terampil sebesar 84% atau 21 orang, dan tingkat sikap petani yaitu pada sikap positif atau menerima adanya inovasi sebesar 64% atau 16 petani.</p> <p> </p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em> Organic farming is not only about creating food that is safe and healthy for consumption, but also plays a role in preserving the environment because of environmentally friendly cultivation practices. Currently, the Ministry of Agriculture supports organic farming through the Pro Organic Farmers Movement (Genta Organik), which includes the use of livestock manure into bokhasi fertilizer. This research aims to determine the impact of the Genta Organic Program on the attitudes of farmer group members regarding the use of livestock manure and uses 25 farmer group members as respondents. The method used is a quantitative method with a descriptive approach. The data from this questionnaire is quantitative data which was analyzed descriptively with calculations using the Microsoft Excel application. The results of the extension evaluation are a) there has been an increase in farmers' knowledge with an average of 3.16, the level of farmer skills is at a skilled level of 84% or 21 people, and the level of farmers' attitudes is at a positive attitude or acceptance of innovation by 64% or 16 farmers.</em></p>Ajeng Widya PratiwiUgik RomadiFerdianto Budi Samudra
##submission.copyrightStatement##
2024-12-302024-12-30340340Pengendalian Hama Rayap Tanah (Coptotermes curvignathus) Pada Tanaman Kelapa Sawit Menggunakan Fipronil
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3566
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Hama rayap tanah (<em>Coptotermes curvignathus</em>) merupakan hama tanaman kelapa sawit yang memakan selulosa tanaman hingga titik tumbuh tanaman kelapa sawit. Fipronil merupakan bahan aktif yang dapat mengendalikan serangan hama rayap tanah dan mengandung zat perangsang tumbuhan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji efektivitas setiap dosis fipronil dalam mengendalikan hama rayap, menganalisis perbedaan waktu dan biaya yang dikeluarkan dalam setiap dosis yang digunakan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial yang terdiri dari 4 taraf perlakuan, setiap perlakuan terdiri atas 6 ulangan. Setiap perlakuan menggunakan 1 pokok tanaman kelapa sawit yang terserang, dengan demikian jumlah keseluruhan pokok tanaman yang digunakan sebanyak 24 pokok. Perlakuan yang diujikan adalah P0 sebagai kontrol atau tanpa perlakuan, P1 = 3 ml per 3 liter air, P2 = 6 ml per 3 liter air dan P3 = 9 ml per 3 liter air. Parameter yang diamati adalah jumlah kematian rayap, kecepatan waktu dan analisa biaya. Analisis data dihitung menggunakan uji Anova taraf 0.05. Jika terdapat perbedaan yang signifikan maka dilanjutkan dengan uji DMRT. Perhitungan dilakukan menggunakan SPSS <em>version</em> 26 dan Excel. Hasil Penelitian menunjukan bahwa setiap dosis berpengaruh tidak nyata, artinya setiap dosis bisa digunakan dalam mengendalikan serangan hama rayap tanah kategori serangan ringan ke sedang. Biaya paling murah ditunjukan pada P1 yaitu Rp. 1.200/tanaman /3 ml dengan total biaya pengendalian Rp. 86.792/tanaman.</p> <p> </p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>Subterranean termites (Coptotermes curvignathus) are pests of oil palm plants that eat plant cellulose up to the growing point of oil palm plants. Fipronil is an active ingredient that can control subterranean termite pests and contains plant stimulating substances. This study was conducted with the aim of assessing the effectiveness of each dose of fipronil in controlling termite pests, analyzing differences in time and costs incurred in each dose used. The research design used was a non-factorial group randomized design (RAK) consisting of 4 treatment levels, each treatment consisting of 6 replicates. Each treatment used 1 infested oil palm tree, thus the total number of trees used was 24 trees. The treatments tested were P0 as control or no treatment, P1 = 3 ml per 3 liters of water, P2 = 6 ml per 3 liters of water and P3 = 9 ml per 3 liters of water. The parameters observed were the number of termite deaths, time speed and cost analysis. Data analysis was calculated using the Anova test at the 0.05 level. If there is a real effect, it is continued with the DMRT test. Calculations were made using SPSS version 26 and Excel. The results showed that each dose had no significant effect, meaning that each dose could be used in controlling subterranean termite pest attacks in the mild to moderate attack category. The cheapest cost is shown in P1, namely Rp. 1,200 / plant / 3 ml with a total control cost of Rp. 86,792 / plant.</em></p>Elena Dwi Putri PakpahanRahmi Eka PutriMawar Indah Perangin-angin
##submission.copyrightStatement##
2024-12-302024-12-30347347Studi Kasus Penyakit Prolapsus Uteri pada Kambing Peranakan Etawa Desa Tirtomarto, Malang
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3567
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Prolapsus Uteri adalah salah satu gangguan reproduksi yang dapat merugikan peternak karena dapat menyebabkan penurunan reproduksi, infertilitas, infeksi saluran reproduksi hingga menyebabkan kematian. Laporan kasus kambing betina jenis Peranakan Etawa berumur 1,5 tahun milik Bapak Rohim di Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang memiliki gejala klinis keluarnya massa menggantung berwarna merah dari vagina setelah melahirkan. Berdasarkan Gejala Klinis yang tampak, kambing tersebut didiagnosa menderita Prolapsus Uteri. Prolapsus Uteri merupakan perubahan posisi uterus di mana keluarnya uterus dari vagina dan menggantung di vulva. Kasus Prolapsus Uteri pada kambing sering terjadi pada indukan yang memiliki jumlah anakan kembar atau memiliki anakan yang ukuran tubuhnya lebih besar dari ukuran normal. Kasus ini harus segera ditangani karena dapat menyebabkan kerusakan organ uterus hingga menyebabkan kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah melaporkan diagnosis klinis dan penanganan yang diberikan dilapangan ketika terjadi kasus Prolapsus Uteri pada Kambing. Metode penanganan dilakukan dengan mengembalikan posisi uterus ke tempat semula dengan cara tindakan pembedahan. Treatment yang diberikan meliputi pemberian lidocain sebagai anestesi lokal sebelum dilakukan pembedahan kemudian pemberian antibiotik spektrum luas, anti inflamasi dan vitamin injeksi setelah pembedahan dilakukan. Hasil pengobatan kambing dinyatakan sembuh setelah 30 hari pemantauan dan siklus birahi kembali normal setelah 60 hari perlakuan.</p> <p> </p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>Uterine prolapse is a reproductive disorder that can be detrimental to farmers because it can cause decreased reproduction, infertility, reproductive tract infections and even death. A case report of a 1.5 year old Etawa crossbreed female goat belonging to Mr Rohim in Ampelgading District, Malang Regency had clinical symptoms of a red hanging mass coming out of the vagina after giving birth. Based on the visible clinical symptoms, the goat was diagnosed as suffering from uterine prolapse. Uterine prolapse is a change in the position of the uterus where the uterus comes out of the vagina and hangs in the vulva. Cases of Uterine Prolapse in goats often occur in mothers who have multiple offspring or have offspring whose body size is larger than normal. This case must be treated immediately because it can cause damage to the uterine organs and even cause death. Treatment is carried out by returning the uterus to its original position by means of surgery. The treatment given includes administering lidocaine as a local anesthetic before surgery, then administering broad spectrum antibiotics, anti-inflammatories and vitamin injections after surgery. The goat was declared cured after 30 days of monitoring and the estrus cycle returned to normal after 60 days of treatment.</em></p>Intan Galuh BintariTitis Intan Ningtyas
##submission.copyrightStatement##
2024-12-302024-12-30360360Rancangan Penyuluhan Pembuatan Pupuk Kompos Di Desa Karangasem Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3568
<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Kajian ini bertujuan merancang rancangan penyuluhan tentang pembuatan pupuk <br>kompos dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Data yang <br>dikumpulkan mencakup wawancara dan identifikasi potensi wilayah di Desa <br>Karangasem, serta data sekunder dari program desa, profil desa, dan BPS. Hasil kajian <br>menunjukkan bahwa desain penyuluhan yang mencakup tujuan, sasaran, materi, metode, <br>media, dan evaluasi layak disampaikan kepada petani. Desain ini berfungsi sebagai <br>pedoman bagi penyuluh untuk mengubah perilaku petani ke arah yang lebih baik.<br><br></p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong><br><em>This study aims to design education about making compost using quantitative </em><br><em>descriptive analysis methods. The data collected includes interviews and identification of </em><br><em>potential areas in Karangasem Village, as well as secondary data from village programs, </em><br><em>village profiles and BPS. The results of the study show that an extension design that </em><br><em>includes goals, targets, materials, methods, media and evaluation is feasible to convey to </em><br><em>farmers. This design functions as a guide for extension workers to change farmer </em><br><em>behavior for the better.</em></p>Widiatmoko WidiatmokoFerdianto BudiBudi Sawitri
##submission.copyrightStatement##
2024-12-302024-12-30365365Strategi Pengembangan Desa Wisata Kampung Madu Desa Bringin Kecamatan Badas Kabupaten Kediri
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3569
<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Penelitian ini dilakukan di Kampung Madu, Desa Bringin, Kecamatan Badas, <br>Kabupaten Kediri untuk mengetahui faktor internal dan eksternal, alternatif strategi, serta <br>menentukan strategi terbaik untuk mengembangkan Desa Wisata di Kampung Madu. <br>Penelitian ini dimulai pada tanggal 1 – 30 Maret 2024. Metode penelitian yang digunakan <br>adalah kualitatif dan menggunakan pendekatan studi kasus. Data diolah dengan analisis <br>Internal-Eksternal, analisis SWOT dan analisis QSPM. Kampung Madu sudah <br>mengalami perkembangan namun upaya yang dilakukan belum cukup untuk <br>meningkatkan jumlah pengunjung secara konsisten. Berdasarkan hasil penelitian, <br>terdapat beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perkembangan desa <br>wisata ini diantaranya adalah keunikan wisata, ketersediaan lahan, ketersediaan SDM dari <br>pemuda desa, kualitas layanan dan pengalaman, kelengkapan sarana dan prasarana, <br>dukungan pemerintah, dukungan masyarakat sekitar, dukungan dari komunitas peternak <br>lebah madu, dukungan dari objek wisata setempat, serta persaingan antar desa wisata. <br>Berdasarkan analisis SWOT terdapat tujuh strategi alternatif diantaranya adalah <br>memaksimalkan kreativitas dalam membuat forum, memaksimalkan keterlibatan pemuda <br>desa dalam promosi, pengadaan fasilitas pendukung, pengadaan sentra kerajinan, <br>pengoptimalan pusat informasi, meningkatkan keberagaman paket wisata, serta <br>meningkatkan kualitas layanan. Hasil perhitungan QSPM menunjukkan bahwa strategi <br>alternatif dengan skor tertinggi berupa peningkatan kualitas layanan dan persiapan <br>pemandu wisata untuk mengurangi risiko kalah bersaing dengan destinasi wisata lain.<br><br><em><strong>ABSTRACT</strong></em><br><em>This research was conducted in Kampung Madu, Bringin Village, Badas Subdistrict, Kediri District to identify internal and external factors, alternative strategies, </em><br><em>and determine the best strategy to develop a Tourism Village in Kampung Madu. This </em><br><em>research began on March 1-30, 2024. The research method used is qualitative and uses </em><br><em>a case study approach. Data were processed with Internal-External analysis, SWOT </em><br><em>analysis and QSPM analysis. Kampung Madu has experienced development but the </em><br><em>efforts made are not enough to increase the number of visitors consistently. Based on the </em><br><em>results of the research, there are several internal and external factors that influence the </em><br><em>development of this tourism village including the uniqueness of tourism, availability of </em><br><em>land, availability of human resources from village youth, quality of service and </em><br><em>experience, completeness of facilities and infrastructure, government support, support </em><br><em>from the surrounding community, support from the honey beekeeping community, support </em><br><em>from local attractions, and competition between tourism villages. Based on SWOT </em><br><em>analysis, there are seven alternative strategies including maximizing creativity in </em><br><em>creating forums, maximizing the involvement of village youth in promotion, procuring </em><br><em>supporting facilities, procuring craft centers, optimizing information centers, increasing </em><br><em>the diversity of tour packages, and improving service quality. The results of the QSPM </em><br><em>calculation show that the alternative strategy with the highest score in the form of </em><br><em>increasing the quality of services. </em></p>Syaifulloh Ibnu Alam NurzamanSiti Azizah
##submission.copyrightStatement##
2024-12-302024-12-30378378Peningkatan Kompetensi SDM melalui Kegiatan Penyuluhan Pengolahan Susu menjadi Puding Sedot
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3570
<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Kompetensi merupakan nilai kecakapan seseorang dalam melakukan pekerjaan dengan <br>standar tertentu. Peningkatan kompetensi SDMP selaras dengan Misi Kementan 2020-<br>2024 tentang Meningkatkan Kualitas SDM untuk mencapai Visi Pertanian yang Maju, <br>Mandiri, Modern. Kegiatan peningkatan kompetensi dapat dilakukan dari kelompok <br>kecil, salah satunya adalah anggota KWT Sekartaji yang anggotanya merupakan istri dari <br>peternak sapi perah. Berdasarkan hasil survey di lapangan, KWT Sekartaji menghasilkan <br>susu sapi dengan berat jenis susu yang berada di bawah standar, yaitu sebesar 1.023-<br>1.024g/ml, sedangkan berat jenis susu menurut SNI Nomor 3141.1:2011 adalah <br>1.027g/ml. Kualitas susu yang dijual tersebut berpengaruh pada pendapatan mereka. <br>Diversifikasi cara pengolahan susu akan mengoptimalkan nilai ekonomis susu, salah <br>satunya adalah pembuatan puding sedot. Penelitian ini bertujuan mengukur peningkatan <br>kompetensi anggota KWT Sekartaji dalam melakukan pengolahan susu menjadi puding <br>sedot. Penelitian ini mengunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menghitung nilai <br>persentase kompetensi anggota KWT Sekartaji dalam mengolah susu menjadi puding <br>sedot. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sensus, dengan <br>jumlah sampel sebanyak 22 orang. Hasil dari penelitian ini berupa kondisi kompetensi <br>awal anggota KWT Sekartaji dalam melakukan pengolahan susu yaitu 23%, lalu <br>mengalami peningkatan menjadi 59% pasca penyuluhan. Hasil tersebut dapat digunakan <br>sebagai refleksi pemberdayaan KWT seluruh Indonesia.<br><br><em><strong>ABSTRACT</strong></em><br><em>Competence is the value of a person's ability to do work with certain standards. </em><br><em>Improving SDMP competence is in line with the 2020-2024 Ministry of Agriculture </em><br><em>Mission concerning Improving the Quality of Human Resources in order to achieve the </em><br><em>Vision of Advanced, Independent, and Modern Agriculture. Competence improvement </em><br><em>activities can be carried out starting from small groups, one of which is members of the </em><br><em>Sekartaji KWT whose members are wives of dairy farmers. Based on the results of a </em><br><em>survey in the field, the Sekartaji KWT produces cow's milk with a specific gravity of milk </em><br><em>that is below the standard, namely 1,023-1,024 g/ml, while the specific gravity of milk </em><br><em>according to SNI Number 3141.1: 2011 is 1,027 g/ml. The quality of milk sold affects </em><br><em>their income. Diversification of milk processing methods will optimize the economic value </em><br><em>of milk, one of which is by making silky pudding. This study aims to measure the increase </em><br><em>in the competence of Sekartaji KWT members in processing milk into silky pudding. This </em><br><em>study uses a quantitative descriptive method by calculating the percentage value of the </em><br><em>competence of Sekartaji KWT members in processing milk into sucking pudding. </em><br><em>Sampling in this study used the census method, with a sample size of 22 people. The </em><br><em>results of this study are the initial condition of the competence of KWT Sekartaji members </em><br><em>in processing milk, which is 23%, then increased to 59% after counseling. These results </em><br><em>can be used as a reflection of KWT empowerment throughout Indonesia.</em></p>Dyah Ayu Novita SariSunarto SunartoSaraswati Ayu Purbarani
##submission.copyrightStatement##
2024-12-302024-12-30393393Kontribusi Masyarakat Untuk Eco-Efficiency Dalam Konservasi Lahan Dan Wisata Edukasi Di Masa Covid-19
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3571
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan kontribusi masyarakat dalam pengelolaan kawasan konservasi lahan dan wisata edukasi pada era covid-19 di KTH Panderman. Penelitian dilakukan di AMKE KTH Panderman Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu. Metode penelitian dengan pendekatan mixed method bersifat kualitatif. Responden penelitian ditentukan dengan sampling secara purposif yaitu responden petani yang tergabung pada KTH Panderman sebanyak 20 orang dan responden pendukung sebanyak 10 orang yang mendukung KTH Panderman. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara terstruktur menggunakan instrumen wawancara. Analisis penelitian menggunakan software Atlas.ti. Masyarakat memberikan kontribusi untuk mewujudkan <em>eco efficiency </em>melalui kegiatan tribina yaitu bina manusia, bina usaha dan bina lingkungan. Hasil penelitian bahwa aspek tertinggi terdapat pada bina lingkungan diantara aspek lainya. Kontribusi masyarakat sangat mendukung untuk mewujudkan <em>eco efficiency</em> yaitu dengan mengurangi intensitas material, intensitas energi minimal, penurangan dispersi zat beracun, mampu melakukan daur ulang, pemanfaatan penggunaan energi terbarukan dan perluasan daya tahan produk. Dengan demikian masyarakat berhasil memberikan kontribusi yang sangat efektif dalam menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan di kawasan konservasi lahan dan wisata edukasi.</p> <p> </p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>The objective of this study is to describe the community's contribution to the management of conservation areas and educational tourism during the COVID-19 pandemic at KTH Panderman. The research was conducted at AMKE KTH Panderman, located in Desa Oro-Oro Ombo, Batu District. This study employed a mixed-methods approach with a qualitative focus. Respondents were selected using purposive sampling, consisting of 20 farmers who are members of KTH Panderman, as well as 10 additional respondents who support KTH Panderman. Data collection was carried out through structured interviews using an interview instrument. The data analysis was conducted using Atlas.ti software. The community contributed to achieving eco-efficiency through the implementation of "Tribina" activities, which include human development (bina manusia), business development (bina usaha), and environmental development (bina lingkungan). The study found that the highest contribution was in the environmental development aspect compared to the others. The community's contribution significantly supported the realization of eco-efficiency, demonstrated by reducing material intensity, minimizing energy intensity, reducing the dispersion of toxic substances, recycling, utilizing renewable energy, and extending product durability. Therefore, the community has effectively contributed to preserving and enhancing the environmental quality of the conservation area and educational tourism.</em></p>Bekti Nur UtamiYayuk YuliatiSugiyanto SugiyantoEdi Dwi Cahyono
##submission.copyrightStatement##
2024-12-312024-12-31407407Pengaruh Pengembangan Desain Kemasan Susu Pasteurisasi terhadap Minat Beli Konsumen di Prigen
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3572
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian nasional. UMKM kalah bersaing dengan produk-produk industri besar yang mapan dalam pembiayaan dan mapan dalam strategi pemasaran. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) adalah kemasan yang masih sederhana dan kurang menarik. Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) Mengetahui persepsi konsumen pada hasil pengembangan desain kemasan produk susu pasteurisasi, 2) Mengetahui pengaruh pengembangan desain kemasan pada produk susu pasteurisasi terhadap minat beli konsumen. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei dengan analisis regresi linear berganda. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode <em>insidental sampling </em>dengan jumlah 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel desain kemasan (X) yang terdiri dari desain grafis (X1) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,007, struktur kemasan (X2) dengan signifikansi 0.004, dan informasi tercetak (X3) dengan signifikansi 0,037 yang menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan (p<0,05) variabel desain kemasan terhadap minat beli konsumen (Y). Nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,737 yakni termasuk memiliki hubungan yang kuat. Nilai R <em>square</em> sebesar 0,543 yang berarti variabel desain kemasan mempunyai pengaruh sebesar 54%.</p> <p> </p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) are the backbone of the national economy. MSMEs are unable to compete with large industrial products that are well established in financing and well established in marketing strategies. One of the problems often faced by micro, small and medium enterprises (MSMEs) is packaging that is still simple and unattractive. The objectives of this study were to 1) Knowing consumer perceptions on the results of packaging design development for pasteurized milk products, 2) Knowing the effect of packaging design development on pasteurized milk products on consumer buying interest. The research method used is the survey method with multiple linear regression analysis. The sampling technique used incidental sampling method with a total of 30 respondents. The results showed that the packaging design variable (X) which consists of graphic design (X1) has a significance value of 0.007, packaging structure (X2) with a significance of 0.004, and printed information (X3) with a significance of 0.037 which indicates a significant influence (p <0.05) packaging design variables on consumer buying interest (Y). The correlation coefficient (r) value is 0.737, which includes having a strong relationship. The R square value is 0.543, which means that the packaging design variable has an influence of 54%.</em></p>Fajar AlfandiA.H. Benyamin FoEkhSad Likah
##submission.copyrightStatement##
2024-12-312024-12-31420420Peningkatan Kualitas Bibit Indigofera Zollingeriana Dengan Perlakuan Suhu Perendaman Yang Berbeda
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3574
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><em>Indigofera zollingeriana</em> adalaha salah satu pakan ternak yang memiliki kandungan protein kasar yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu perendaman yang mampu menghasilkan pertumbuhan bibit indigofera zollingeriana. Penelitian ini dilakukan di Lahan Polbangtan Malang mulai Desember 2023 – Januari 2024. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan suhu perendaman yaitu : K0 (Suhu ruang): K1 (80˚C): K2 (100˚C). Masing – masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Analisis data menggunakan uji anova 5% dan uji Duncan. Hasil penelitian pembibitan <em>Indigofera zollingeriana</em> yaitu Suhu perendaman berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap daya cambah,tinggi tanaman dan panjang akar tanaman <em>Indigofera zollingeriana</em>. Hasil terbaik dijumpai pada perlakuan K2 atau perendaman benih dengan suhu awal air panas 100˚C.</p> <p> </p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>Indigofera zollingeriana is one of the animal feed that has a high crude protein content. This study aims to determine the seedling temperature and auxin concentration that can produce indigofera zollingeriana seedling growth. This research was conducted in Polbangtan Malang from December 2023 - January 2024. The research method used Randomized Group Design (RAK) with 6 treatments of soaking temperature, namely: K0 (Room temperature): K1 (80˚C): K2 (100˚C). Each treatment was repeated 3 times to obtain 27 experimental units. Data analysis used 5% ANOVA test and Duncan test. The results of research on Indigofera zollingeriana seedlings are soaking temperature has a significant effect (P <0.05) on germination, plant height and root length of Indigofera zollingeriana plants. The best results were found in the K2 treatment or soaking seeds with an initial temperature of 100˚C hot water.</em></p>Ainun MardyahDewi Ratih Ayu DaningSad Likah
##submission.copyrightStatement##
2024-12-312024-12-31432432Pengaruh Pemberian Jerami Padi Terhadap Penambahan Bobot Badan Berbagai Jenis Sapi Potong
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3575
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Keteresediaan bahan pakan di Indonesia yang berkualitas tinggi dapat dimanfaatkan dalam menjalankan usaha peternakan sapi potong. Jerami padi sebagai limbah hasil pertanian seringkali tidak termanfaatkan dengan optimal. Padahal jerami padi memiliki berbagai kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi penggemukan sapi potong. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji potensi pemanfaatan jerami kering sebagai sumber pakan alternatif bagi sapi potong. Penelitian dilakukan pada PT DSP <em>Farm </em>Bandung, yang merupakan peternakan sapi potong yang memiliki berbagai macam jenis sapi untuk penggemukan, memanfaatkan limbah pertanian yaitu jerami kering untuk dijadikan alternatif pakan sapi potong. Metode penelitian yang digunakan yaitu pengamatan, wawancara, <em>studi literatur</em> dengan mengumpulkan dan menganalisis informasi dari berbagai sumber terpercaya. Hasil data yang dikaji meliputi pengaruh pemberian jerami kering terhadap performa kenaikan bobot badan ternak. Analisa PBBH juga dilakukan untuk mengetahui <em>efektivitas</em> peberian jerami padi kering yang menunjukkan 0,5-2 Kg/ekor/harinya. Kesimpulan pada kajian ini yaitu jerami kering dapat dijadikan pakan sapi potong dengan memperhatikan teknik pemberian ataupun pengolahannya. Dengan pemanfaatan jerami kering dapat mendukung keberlanjutan usaha sapi potong dan meningkatkan ketahanan pangan.</p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>The availability of high quality feed ingredients in Indonesia can be utilized in running a beef cattle farming business. Rice straw as an agricultural waste is often not utilized optimally. In fact, rice straw has various nutritional contents that are beneficial for fattening beef cattle. The aim of this research is to examine the potential for using dry straw as an alternative feed source for beef cattle. The research was conducted at PT DSP Farm Bandung, which is a beef cattle farm that has various types of cattle for fattening, utilizing agricultural waste, namely dry straw, to be used as an alternative feed for beef cattle. The research methods used are observation, interviews, literature studies by collecting and analyzing information from various trusted sources. The results of the data studied include the nutritional value of dry straw, straw processing techniques, and the effect of providing dry straw on the performance of livestock body weight gain. The conclusion of this study is that dry straw can be used as feed for beef cattle by paying attention to the administration and processing techniques. Using dry straw can support the sustainability of the beef cattle business and increase food security.</em></p>Devinta FirandaMukhlis Mukhlis
##submission.copyrightStatement##
2024-12-312024-12-31438438Manajemen Pemeliharaan Sapi Madura di Sedana Peternak Sentosa, Jombang, Jawa Timur
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3576
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Sapi Madura merupakan hasil persilangan antara sapi Bos indicus (zebu) dan Bos javanicus (banteng) di Indonesia. Sapi Madura memiliki tubuh kecil, berwarna merah bata agak kekuningan dengan kaki pendek dan kuat dengan kemampuan beradaptasi pada iklim panas. Manajemen pakan yang baik sangat penting untuk keberlangsungan hidup dan produktivitas sapi dengan memperhatikan jenis, kualitas, frekuensi pemberian, dan formulasi pakan sesuai kebutuhan. Manajemen kesehatan sangat penting untuk mencegah gangguan dan penyakit dengan melakukan pemeriksaan rutin, isolasi, dan pengobatan ternak sakit. Perkandangan yang baik juga diperlukan untuk melindungi dan memastikan kenyamanan sapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi manajemen pemeliharaan sapi potong yang diterapkan di Sedana Peternak Sentosa, mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi pemeliharaan sapi potong seperti, kandang, pakan, kesehatan dan pengelolaan limbah ternak. Metode yang digunakan dalam survei adalah observasi lapangan. Pemeliharaan Sapi Madura di Sedana Farm dilakukan secara optimal sesuai dengan kebutuhan ternak tetapi perlu meningkatkan manajemen kesehatan ternak. Pengolahan limbah dan kotoran telah diolah menjadi pupuk yang dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar peternakan.</p> <p> </p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>Madura cattle was a cross between Bos indicus (zebu) and Bos javanicus (bull) cattle in Indonesia. Madura cattle have a small, slightly yellowish brick red body with short and strong legs with the ability to adapt to hot climates, and are resistant to tick attacks. Good feed management is essential for the survival and productivity of cattle by paying attention to the type, quality, frequency of feeding, and formulation of feed as needed. Health management is essential to prevent disorders and diseases by conducting regular checkups, isolation, and treatment of sick livestock. Good cages also needed to protect and ensure the comfort of the cows. This research aims to identify the beef cattle maintenance management implemented at Sedana Breeders Sentosa, including factors that influence beef cattle maintenance such as housing, feed, health and livestock waste management. Maintenance of Madurese cattle at Sedana Farm is carried out optimally according to livestock needs but requires improving livestock health management. </em><em>The processing of waste and manure has been processed into fertiliser that is used by the community around the farm.</em></p>Pradesa, B.ASiswoyo SiswoyoNurdianti Nurdianti
##submission.copyrightStatement##
2024-12-312024-12-31449449Kualitas Diseminasi Materi Penyuluhan Pertanian Studi Kasus Kabupaten Jombang
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3577
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Proses diseminasi materi dalam penyuluhan pertanian merupakan hal yang penting untuk mengevaluasi kinerja penyuluh. Penelitian ini menjadi acuan untuk meningkatkan penyebaran materi di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan di Kabupaten Jombang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan keberagaman proses penyebaran informasi, termasuk jenis materi, metode, media yang digunakan, dan intensitas kegiatan penyuluhan di Kabupaten Jombang. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Data dikumpulkan melalui pernyataan terstruktur dengan daftar periksa atau checklist, kemudian ditabulasikan per item pernyataan, per kecamatan, dan secara keseluruhan untuk Kabupaten Jombang. Berdasarkan temuan, kualitas diseminasi materi di Kabupaten Jombang menunjukkan persentase yang bervariasi: 26,08% untuk jenis materi (cukup baik), 52,08% untuk metode penyuluhan (baik), 45,21% untuk media penyuluhan (cukup baik), dan 86,67% untuk intensitas penyuluhan (sangat baik). Oleh karena itu, diperlukan penambahan jenis materi dan disesuaikan dengan media yang digunakan untuk hasil penyuluhan yang lebih efektif.</p> <p><em> </em></p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>The process of disseminating agricultural extension materials is crucial in evaluating the performance of extension workers. This research serves as a reference to improve the dissemination of materials at the District Agricultural Extension Centers in Jombang Regency. The objective of this study is to describe the diversity of information dissemination processes, including the types of materials, methods, media used, and the intensity of extension activities in Jombang Regency. This research employed a descriptive analysis. Data was collected through structured statements with checklists, then tabulated per statement item, per district, and overall for Jombang Regency. Based on the findings, the quality of material dissemination in Jombang Regency showed varying percentages: 26.08% for the type of material (fairly good), 52.08% for extension methods (good), 45.21% for extension media (fairly good), and 86.67% for extension intensity (very good). Therefore, it is necessary to add more types of materials and adjust them to the media used for more effective extension outcomes.</em></p>Wanda Meylia FrasiscaRika DespitaSuhirmanto Suhirmanto
##submission.copyrightStatement##
2024-12-312024-12-31455455Minat Petani Dalam Penggunaan Photovoltaic Light Trap (PLT)Pada Hama Tanaman Bawang Merah
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3578
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Perangkap hama menggunakan sistem Photovoltaic merupakan salah satu aplikasi teknologi tepat guna yang mampu mengatasi imago dari insekta yang selalu meninggalkan telur dan larvanya pada tanaman bawang merah. Photovoltaic Light Trap merupakan pendekatan utama untuk mengendalikan populasi hama ulat grayak. Hal ini disebakan karena stadia larva relatif terlindung dari paparan pestisida, sehingga dilakukan pengendalian saat fase imago. inovasi ini belum diadopsi oleh sebagian besar petani khususnya di Desa Sajen Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat petani dalam penggunaan alat perangkap hama pada tanaman bawang merah menggunakan Photovoltaic Light Trap di Desa Sajen Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (Action Research) dengan dua siklus. Tujuan penetapan dua siklus agar kegiatan penyuluhan menjadi lebih sistematis dan terstruktur, karena setiap tahapan memiliki struktur yang jelas yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Siklus 1 menggunakan media TikTok dan metode Fokus Grup Diskusi (FGD) sedangkan siklus 2 menggunakan media Folder dan metode Demonstrasi Cara. Hasil uji wilcoxon menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata perubahan minat di siklus 1 dan siklus 2. Maka dibuktikan bahwa penetapan dua siklus penyuluhan berdampak pada minat petani dalam penggunaan Photovoltaic Light Trap (PLT) pada kelompok tani Sajen Makmur Desa Sajen Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto.</p> <p> </p> <p><strong>abstract</strong></p> <p><em>Pest traps using the Photovoltaic system is one of the appropriate technology applications that is able to overcome the imago of insects that always leave their eggs and larvae on onion plants. Photovoltaic Light Trap is the main approach to control the population of armyworm pests. This is because the larval stadia are relatively protected from exposure to pesticides, so control is carried out during the imago phase. This innovation has not been adopted by most farmers, especially in Sajen Village, Pacet District, Mojokerto Regency. This study aims to find out the interest of farmers in the use of pest traps on shallot plants using Photovoltaic Light Trap in Sajen Village, Pacet District, Mojokerto Regency. This study uses an action research method with two cycles. The purpose of establishing two cycles is to make extension activities more systematic and structured, because each stage has a clear structure, namely planning, implementation, observation and reflection. Cycle 1 uses TikTok media and the Focus Group Discussion (FGD) method while cycle 2 uses Folder media and the Method Demonstration method. The results of the wilcoxon test showed that there was a difference in the average change in interest in cycle 1 and cycle 2. Therefore, it is proven that the establishment of two cycles of counseling has an impact on farmers' interest in the use of Photovoltaic Light Trap (PLT) in the Sajen Makmur farmer group, Sajen Village, Pacet District, Mojokerto Regency.</em></p>Qorinatul AuliaHamyana HamyanaEny Wahyuning Purwanti
##submission.copyrightStatement##
2024-12-312024-12-31467467Pengaruh Penanganan Pascapanen dalam Penjaminan Mutu Bawang Merah di Kretek, Bantul, Yogyakarta
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3579
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Komoditas bawang merah dikembangkan hampir di seluruh Indonesia, termasuk Provinsi DIY. Proses pascapanen meliputi pemanenan, pengeringan, dan penyimpanan menjadi penentu kualitas bawang merah yang dihasilkan. Proses pascapanen yang tidak dilakukan dengan baik menyebabkan penurunan kualitas dan kerusakan pada bawang merah. Penanganan pascapanen perlu dilakukan sesuai dengan standar agar dihasilkan produk yang terhindar dari kontaminasi silang dan terjaga kualitas serta kuantitasnya. Penelitian ini dilakukan di Dusun Samiran, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta untuk menganalisis perlakuan pascapanen yang dilakukan oleh Kelompok Tani Ngudi Makmur apakah telah sesuai standar yang berlaku. Hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan berbagai literatur. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan data yang diperoleh melalui observasi serta wawancara menggunakan<em> simple random sampling</em>, dan studi literatur. Hasil analisis menunjukkan bahwa proses pascapanen bawang merah di Desa Samiran cukup memenuhi SOP pascapanen bawang merah menurut Kementerian Pertanian, meskipun dilakukan dengan cara tradisional. Selain itu, terjadi pula peningkatan pengetahuan anggota kelompok tani terkait penanganan pascapanen dari tahun 2022 hingga sekarang.</p> <p> </p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>The shallot commodity is developed in almost all of Indonesia, including DIY Province. The post-harvest process includes harvesting, drying and storage which determines the quality of the shallots produced. Post-harvest processes that are not carried out properly can cause a decrease in quality and damage to shallots. Post-harvest handling needs to be carried out in accordance with standards to produce products that avoid cross-contamination and maintain quality and quantity. This research was conducted in Samiran Hamlet, Parangtritis Village, Kretek District, Bantul Regency, Yogyakarta to analyze the post-harvest treatment carried out by the Ngudi Makmur Farmer Group in accordance with applicable standards. The results obtained were then compared with various literature. The method used in this research is descriptive analysis with data obtained through observation and interviews using simple random sampling, and literature study. The results of the analysis show that the post-harvest process of shallots in Samiran Village fulfills the post-harvest SOP for shallots according to the Ministry of Agriculture, even though it is carried out using traditional methods. Apart from that, there has also been an increase in farmer group members' knowledge regarding post-harvest handling from 2022 until now.</em></p>Diva Ayunda Nurrafa’iShaffa Pramesya Firdaus
##submission.copyrightStatement##
2024-12-312024-12-31479479Penguatan Kelembagaan Petani Melalui Penyuluhan Peran dan Fungsi Kelompok Tani di Desa Pandansari
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3580
<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Rendahnya dinamika yang ada di poktan membutuhkan adanya penguatan kelembagaan petani <br>yang diwujudkan melalui diseminasi informasi terkait peran dan fungsi poktan yang dijalankan <br>melalui kegiatan penyuluhan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan <br>untuk penguatan kelembagaan petani melalui penyuluhan peran dan fungsi poktan. Metode <br>analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif untuk mengetahui tingkat pengetahuan <br>dan tingkat sikap terhadap materi penyuluhan yang didiseminasikan. Rancangan penyuluhan <br>meliputi: 1) tujuan penyuluhan yaitu pengurus poktan mengetahui peran dan fungsi utama poktan; <br>2) sasaran penyuluhan adalah pengurus masing-masing poktan; 3) materi penyuluhan terkait <br>peran dan fungsi poktan; 4) metode penyuluhan yaitu anjangsana, ceramah, dan diskusi; 4) media <br>penyuluhan yang digunakan adalah folder, dan 6) metode evaluasi menggunakan evaluasi hasil<br>dengan instrumen berupa kuesioner. Setelah dilaksanakan penyuluhan, diketahui bahwa 62,5% <br>tingkat pengetahuan pengurus poktan pada kategori tinggi dan 100% pengurus poktan memiliki <br>tingkat sikap ke arah positif. Rekomendasi penelitian adalah diperlukan adanya pendampingan <br>dalam proses peningkatan poktan sesuai dengan peran dan fungsinya, serta diperlukan adanya <br>sinergi antara petani, penyuluh, dan pemerintah sebagai upaya penguatan kelembagaan petani di <br>Desa Pandansari.</p> <p> </p> <p><em><strong>ABSTRACT</strong></em><br><em>The low dynamics in farmer groups require strengthening of farmer institutions which is realized </em><br><em>through dissemination of information related to the role and function of farmer groups carried </em><br><em>out through extension activities. This study uses a quantitative approach that aims to strengthen </em><br><em>farmer institutions through extension of the role and function of farmer groups. The data analysis </em><br><em>method used is descriptive statistics to determine the level of knowledge and attitude towards the </em><br><em>extension materials that are disseminated. The extension design includes: 1) the purpose of the </em><br><em>extension, namely that farmer group administrators know the main role and function of farmer </em><br><em>groups; 2) the target of the extension is the administrator of each farmer group; 3) extension </em><br><em>materials related to the role and function of farmer groups; 4) extension methods, namely visits, </em><br><em>lectures, and discussions; 4) the extension media used are folders, and 6) the evaluation method </em><br><em>uses evaluation of results with an instrument in the form of a questionnaire. After the extension </em><br><em>was carried out, it was found that 62.5% of the knowledge level of farmer group administrators </em><br><em>was in the high category and 100% of farmer group administrators had a positive attitude. The </em><br><em>research recommendation is that there needs to be assistance in the process of improving farmer </em><br><em>groups according to their roles and functions, and there needs to be synergy between farmers, </em><br><em>extension workers, and the government as an effort to strengthen farmer institutions in </em><br><em>Pandansari Village. </em></p>Amelda Siftia Choirun NisaBudi SawitriFerdianto Budi Samudra
##submission.copyrightStatement##
2024-12-312024-12-31491491Manajemen Penggemukan Sapi Brahman Cross di Lampung Tengah, Lampung
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3581
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Sapi Brahman Cross memiliki produksi tinggi dengan pertambahan bobot badan harian dan persentase karkas lebih tinggi dibanding sapi lokal. Penelitian dilakukan langsung pada dua peternakan dengan teknik pengambilan data pengamatan dan wawancara untuk mengetahui manajemen penggemukan Sapi Brahman Cross. Manajemen penggemukan Sapi Brahman Cross pada peternakan di Lampung menerapkan sistem pemberian pakan dengan kualitas dan kuantitas sesuai kebutuhan ternak dan air minum diberikan secara ad libitum. Penimbangan dan pemeriksaan kesehatan dilakukan pada sapi bakalan. Kandang sapi dibangun sesuai standar ideal kebutuhan ternak. Manajemen kesehatan dilakukan dengan tindakan pencegahan penyakit melalui kegiatan sanitasi, desinfeksi, dan pemeriksaan kesehatan rutin. Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan penggemukan sapi diantarannya bakalan, sistem pemberian pakan, manajemen pemeliharaan dan kesehatan ternak yang sesuai sehingga sapi dapat mencapai bobot yang maksimal.</p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>Brahman Cross cattle have high production with Average Daily Gain (ADG) and a higher percentage of carcasses than local cattle. The research was carried out directly on two farms with observation data collection and interview techniques to determine the fattening management of Brahman Cross cattle. The fattening management of Brahman Cross cattle on farms in Lampung implements a feeding system with quality and quantity according to the needs of livestock and drinking water is provided on ad libitum. Weighing and health checks are carried out on feeder cattle. The cowshed is built according to the ideal standard of livestock needs. Health management is carried out with disease prevention measures through sanitation, disinfection, and routine health check-ups. Several factors that affect the success of cattle fattening include, feeder cattle, feeding system, rearing management and appropriate livestock health so that cows can reach maximum weight.</em></p>Guna, F.A.Nafilah, S.Nurdianti Nurdianti
##submission.copyrightStatement##
2024-12-312024-12-31503503Efektifitas Penggunaan Kerapatan Naungan Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Dengan Varietas Berbeda
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3582
<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Permasalahan yang terjadi pada pembibitan kelapa sawit tahap pre nursery hingga<br>menghambat pertumbuhan bibit yaitu faktor internal (gen dan hormon) dan faktor<br>eksternal (intensitas, kelembaban dan suhu). Penyesuaian lingkungan dengan pemberian<br>naungan merupakan usaha mendapatkan pertumbuhan maksimal bibit. Tujuan<br>penelitian yaitu mengetahui efektifitas penggunaan naungan terhadap pertumbuhan<br>bibit. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2024 di Lapangan Praktik<br>dan Laboratorium Polbangtan Medan. Jenis penelitian ini adalah eksperimental yang<br>diuji dengan metode RAK dua Faktorial. Dilanjutkan dengan uji beda rataan jika hasil<br>berbeda nyata menurut Duncans’s Multiple Range Test taraf 5%. Faktor pertama yaitu<br>perlakuan Kecambah dengan 2 taraf (K1 = Kecambah Varietas D x P Simalungun dan<br>K2 = Kecambah Varietas Topaz). Faktor kedua yaitu perlakuan Naungan dengan 3<br>taraf (N0 = Tanpa Naungan, N1 = Naungan Paranet 50% dan N2 = Naungan Paranet<br>70%). Hasil terbaik dari penelitian yaitu Perlakuan Kecambah Varietas D X P<br>Simalungun (K1) dengan perlakuan Naungan Paranet 70% (N2). Pemberian naungan<br>dapat memberikan penyesuain kecambah terhadap kondisi di lapangan yang memiliki<br>intensitas tinggi, sehingga pertumbuhan bibit akan maksimal dan tidak terhambat.</p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong><br><em>The problems that occur in pre-nursery stage oil palm nurseries that hinder the growth</em><br><em>of seedlings are internal factors (genes and hormones) and external factors (intensity,</em><br><em>humidity and temperature). Adjusting the environment by providing shade is an effort to</em><br><em>obtain maximum growth of seedlings. The aim of the research is to determine the</em><br><em>effectiveness of using shade on seedling growth. The research was carried out in</em><br><em>January – March 2024 at the Medan Polbangtan Practice Field and Laboratory. This</em><br><em>type of research is experimental which is tested using the two-factorial RAK method.</em><br><em>Followed by a mean difference test if the results are significantly different according to Duncans's Multiple Range Test at the 5% level. The first factor is the treatment of</em><br><em>sprouts with 2 levels (K1 = D x P Simalungun variety sprouts and K2 = Topaz variety</em><br><em>sprouts). The second factor is shade treatment with 3 levels (N0 = no shade, N1 = 50%</em><br><em>paranet shade and N2 = 70% paranet shade). The best results from the research were</em><br><em>the treatment of the D Providing shade can adapt the sprouts to conditions in the field</em><br><em>which have high intensity, so that seedling growth will be maximized and not hampered. </em></p>Ronny Dwi ChandraMerlyn MarianaArie Hapsani Hasan Basri
##submission.copyrightStatement##
2024-12-312024-12-31508508Dinamika Persaingan Sarang Burung Walet Indonesia di Pasar Internasional
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3583
<p><strong>ABSTRAK</strong><br>Indonesia menjadi salah satu negara eksportir utama sarang burung walet dunia dengan <br>nilai ekspor dan potensi pasar yang tinggi. Terbukti sejak sepuluh tahun terkahir nilai <br>ekspor Indonesia cendrung meningkat mencapai 1.510 ton. Hal ini dikarenakan <br>permintaan luar negeri dan kebutuhan konsumsi dunia yang tinggi. Didasarkan hal <br>tersebut, maka tujuan penelitian ini untuk menganalisis daya saing sarang burung walet <br>Indonesia di pasar Indonesia dan dinamika persaingan dengan negara-negara eksportir <br>sarang burung walet di dunia. Penelitian ini menggunakan data sekunder komoditas <br>sarang burung walet dari Internasional Trademap dengan kode HS 041000 rentang tahun <br>2005-2021. Analisis yang digunakan menggunakan pendekatan RCA (Revealed <br>Comparative Advantage) dan DRCA (Dynamic Revealed Comparative Advantage). <br>Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, didapatkan bahwa daya saing komoditas <br>sarang burung walet Indonesia berdaya saing yang kuat dan memiliki posisi yang strategis <br>serta keunggulan komparatif yang tinggi di pasar internasional. Namun, jika dianalisis <br>menggunakan pendekatan dinamika persaingan empat periode, pertumbuhan pangsa <br>pasar Indonesia lebih tinggi dibanding dengan eskportir lainnya pada tahun 2005-2009 <br>dan 2013-2017 yang berstatus rising stars. Sedangkan lima tahun terkahir pertumbuhan <br>pangsa pasar Indonesia berada dalam kategori Lagging Opportunity yang bermakna <br>bahwa pertumbuhan pangsa pasar Indonesia belum mampu memenuhi pangsa pasar <br>dunia.</p> <p> </p> <p><em><strong>ABSTRACT</strong></em><br><em>Indonesia has become one of the world's major swallow nest exporting countries with </em><br><em>high high export value and market potential. Proven since ten years Indonesia's export </em><br><em>value tends to increase, reaching 1,510 tonnes. This is due to foreign demand and high </em><br><em>world consumption needs. Based on this, the purpose of this study is to analyse the </em><br><em>competitiveness of competitiveness of Indonesian swallow's nest in the Indonesian market </em><br><em>and the dynamics of competition with other swallow's nest exporting countries. swallow </em><br><em>nest exporting countries in the world. This study uses secondary data on swallow's nest </em><br><em>commodities from the International Trademap with HS code 041000 from 2005-2021. </em><br><em>The analysis used analysis used the RCA (Revealed Comparative Advantage) and DRCA</em><br><em>(Dynamic Revealed Comparative Advantage) approaches and DRCA (Dynamic Revealed </em><br><em>Comparative Advantage) approaches. Based on the results of analysis, it was found that </em><br><em>the competitiveness of Indonesian swallow nest commodities is competitive. Indonesia's </em><br><em>swallow's nest commodity has strong competitiveness and has a strategic position and </em><br><em>comparative advantage. Strategic position and high comparative advantage in the </em><br><em>international market. international market. However, when analysed using the four period competition dynamics approach, the dynamics approach, the growth of </em><br><em>Indonesia's market share is higher than that of other exporters in compared to other </em><br><em>exporters in 2005-2009 and 2013-2017, which have the status of rising stars. status of </em><br><em>rising stars. While the last five years of market share growth Indonesia's market share </em><br><em>growth is in the Lagging Opportunity category, which means that the growth of </em><br><em>Indonesia's market share has not been able to grow that Indonesia's market share growth </em><br><em>has not been able to fulfil the world's market share world market share. </em></p>Putra IrwandiAulia AdetyaBunga WirdaMuh. Kadri
##submission.copyrightStatement##
2024-12-312024-12-31520520Challenges And Opportunities Access To Credit For Agribusiness Entrepreneurs (A Literature Review)
https://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/semnas2024/article/view/3680
<p><em><strong>ABSTRACT</strong></em><br><em>Capital is an important aspect but one of the problems for agribusiness entrepreneurs </em><br><em>due to the difficulty of accessing credit. Lack of capital can hamper agribusiness </em><br><em>activities, thereby affecting business productivity impact on business productivity. Legal </em><br><em>access to capital is both a challenges and opportunities for agribusiness entrepreneurs. </em><br><em>This research aims to summarise and analyse the results of previous studies so as to </em><br><em>produce alternative credit access solutions that can be applied by agribusiness </em><br><em>entrepreneurs. This research was conducted using the literature study method using </em><br><em>journals that discuss access to credit for agribusiness through Google Scholar, </em><br><em>ProQuest, Sciencedirect and Semanticscholar. The results showed that many of the </em><br><em>obstacles experienced were high interest rates, limited credit information and high </em><br><em>interest rates, limited credit information, complicated application process and fear of </em><br><em>taking risks. Through the literature study process, the following recommendations, </em><br><em>namely agribusiness entrepreneurs joining groups, having offtakers, get training and </em><br><em>get assistance from agricultural extension officers to increase their business capacity so </em><br><em>that they are eligible to access credit. This research is expected to change the mindset </em><br><em>that agribusiness is a profitable business sector so that agribusiness entrepreneurs are </em><br><em>able to access credit and develop their businesses</em></p>Savitri Winawati HidayatBayu Dwi Handrianto
##submission.copyrightStatement##
2025-01-102025-01-10530530