Kualitas Mutu Benih Lima Varietas Kedelai Pada Beberapa Periode Simpan

  • Wiwit Rahajeng Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi
  • Ratri Tri Hapsari Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi
Keywords: benih, penyimpanan, kedelai, glicine max, viabilitas

Abstract

Informasi mengenai daya simpan benih kedelai sangat diperlukan oleh pengguna (produsen benih dan petani) agar mutu benih selama penyimpanan dapat dipertahankan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi mutu fisiologis benih kedelai pada beberapa periode penyimpanan. Penelitian dilakukan di Laboratorium Uji mutu Benih Balitkabi pada bulan Februari hingga Oktober 2016. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah lima varietas kedelai (Anjasmoro, Argomulyo, Dering, Grobogan, dan Gema), sedangkan faktor kedua adalah empat periode simpan (0, 2, 6, dan 8 bulan). Setiap perlakuan menggunakan 100 benih dengan empat ulangan. Penyimpanan benih menggunakan plastik (0,01 mm) di ruang terkontrol (suhu 24-26oC, RH 45-70%). Variabel yang diamati adalah kadar air benih, indeks vigor, daya berkecambah, berat kering kecambah normal, panjang hipokotil, panjang epikotil, panjang akar, dan jumlah akar lateral. Data dianalisis menggunakan uji F, jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan hingga periode penyimpanan selama 8 bulan pada ruangan dengan suhu dan kelembaban yang terkontrol mutu benih kedelai masih dapat dipertahankan. Indikasi tersebut ditunjukkan oleh kadar air maupun daya berkecambah pada semua varietas masih memenuhi standar mutu benih dengan rata-rata kadar air 9,20% (< 11%) dan daya berkecambah 90,65% (>80%), meskipun secara umum varietas kedelai mengalami peningkatan kadar air dan penurunan daya berkecambah seiring dengan semakin lamanya periode penyimpanan. Varietas Anjasmoro menunjukkan penurunan daya berkecambah terendah, sedangkan Argomulyo mengalami penurunan daya berkecambah tertinggi. Berat kering kecambah normal (BKKN) berkaitan dengan ukuran biji kedelai. Varietas Anjasmoro konsisten memiliki BKKN tertinggi dan Dering memiliki BKKN terendah.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-03-02