Analisis Permintaan Pangan Hewani Rumah Tangga Perkotaan Indonesia” Sebuah Pendekatan Quadratic Almost Ideal Demand System (QUAIDS)
Abstract
Pangan hewani sebagai salah satu sumber protein merupakan pangan penting yang
harus dikonsumsi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
variabel sosio-demografi, harga dan pendapatan rumah tangga terhadap permintaan pangan
hewani di rumah tangga perkotaan di Indonesia. Pendugaan sistem permintaan
menggunakan model Quadratic Almost Ideal Demand System. Data penelitian
menggunakan data Susenas 2016 sebanyak 112.512 rumah tangga. Hasil penelitian
menemukan bahwa meningkatnya pendapatan 1% akan meningkatkan permintaan telur,
daging ayam, daging sapi, ikan dan susu sebesar 53,7%, 132,2%, 246,9%, 162,4% dan
211,5%. Daging sapi paling sensitif terhadap pendapatan. Kenaikan anggota rumah tangga
1 orang akan meningkatkan konsumsi daging ayam, daging sapi atau ikan sebesar 0,109%,
0,023% dan 0,009%, atau menurunkan konsumsi telur dan susu sebesar 0,0706% dan
0,071%. Daging sapi bersubstitusi telur, daging ayam dan ikan. Daging sapi dan susu
bersifat komplementer. Kenaikan harga daging sapi sebesar 1% akan meningkatkan
konsumsi telur, daging ayam dan ikan sebesar 1,068%, 13,586%, 45,45%. Kenaikan
pendapatan yang diikuti penurunan harga susu akan meningkatkan permintaan daging sapi
sebesar 6,565%. Efek pendapatan mengakibatkan pangan hewani di rumah tangga
perkotaan Indonesia lebih elastis.