Model Experiential Learning Pada Pelatihan Kampung Wisata Agroekologi di Kelurahan Jatimulyo Kelurahan Lowokwaru Kota Malang

  • Andi Warnaen Politeknik Pembangunan Pertanian Malang
Keywords: Experiential Learning, Kampung Wisata

Abstract

Kawasan perkotaan yang padat penduduk berpotensi menjadi kawasan wisata agroekologi
yang memanfaatkan sampah yang diolah menjadi pupuk organik dan dimanfaatkan pada
tanaman di pekarangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Model
Experiential Learning Pada Pelatihan Kampung Wisata Agroekologi. Penelitian ini
dilaksanakan di Kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Metode
penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan penentuan narasumber atau
informan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang
dilakukan adalah observasi partisipatif moderat, focus group discussion (FGD), wawancara
semiterstruktur dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan pada
pelatihan yang telah dilakukan bahwa sebagai besar perserta hadir dan telah mengikuti
pelatihan, dari yang hadir sebanyak 30% peserta aktif. Berdasarkan gaya belajar
assimilator peserta pelatihan sebagian sudah melakukan pengamatan secara objektif
dengan ditandai beberapa peserta yang bertanya tentang proses pengolah sampah menjadi
pupuk organik. Berdasarkan gaya belajar convergen bahwa fakta yang ada pada pelatihan
peserta pelatihan belum mampu membuat rencana pengolahan sampah di rumah tangga
masing-masing. Sehingga hasil pelatihan belum menunjukkan bukti konkrit rencana tindak
lanjut oleh peserta pasca pelatihan. Berdasarkan gaya belajar accomodator bahwa peserta
belum melakukan proses pengolahan sampah yang berarti peserta belum melakukan
eksperimen terhadap konsep dan ide dari apa yang dia ketahui secara mandiri. Kesimpulan
dari penilitian ini adalah pelatihan yang telah dilaksanakan belum sepenuhnya gaya belajar
Experiential Learning belum sepenuhnya dapat dilaksanakan, pelatihan hanya baru sebatas
pada wilayah divergen yaitu peserta cukup terlibat dalam proses pelatihan namun pada
wilayah asimilator, convergen dan accomodator perlu ada tindak lanjut dalam proses
pemberdayaan selanjutnya.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-03-02