Model Pelatihan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Jagung Dalam Upaya Peningkatan Penerapan Teknologi Produksi Jagung (Sudi Kasus Kecamatan Pelaihari Kab. Tanah Laut)

Main Article Content

Marhaenis Budi Santoso
Agus Sukmadjaya

Abstract

Tujuan kajian ini adalah untuk; (1) mengungkapkan persepsi petani tentang keefektifan pembelajaran SL-PTT, (2) mengungkapkan respon petani terhadap program SL-PTT berdasarkan tingkat partisipasi dan tingkat penerapan teknologi yang direkomendasikan, dan (3) mengungkapkan seberapa besar pengaruh SL-PTT terhadap peningkatan penerapan teknologi PTT. Metode analisis data dilakukan secara deskriptif. Hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas SL-PTT di uji dengan korelasi Spearman’ rank correlation. Untuk mengetahui respon petani data dianalisis secara deskriptif dengan menghitung jumlah skor dalam daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden. Untuk membedakan antara penerapan teknologi sebelum dan sesudah SL-PTT, data dianalisis dengan uji beda (T test). Hasil pengkajian menunjukkan bahwa: (1) keefektifan pembelajaran SL-PTT terhadap perubahan perilaku petani dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ketersediaan materi, fasilitas belajar, metode, dan keaktifan peserta, sedangkan faktor pemandu tidak menunjukkan korelasi terhadap perubahan perilaku peserta, (2) respon petani terhadap kegiatan SL-PTT jagung, diukur berdasarkan partisipasi dan responnya terhadap teknologi yang diintroduksikan, termasuk dalam katagori sedang, (3) perbedaan yang signifikan terhadap penerapan teknologi tampak pada petani sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan SL-PTT, tetapi hanya berlaku bagi petani yang memiliki respon yang tinggi terhadap inovasi teknologi yang diintroduksikan. Berdasarkan hasil pengkajian ini direkomendasikan supaya (1) dipersiapkan pemandu terlatih atau profesional yang mempunyai kapasitas dalam bidangnya sebagai fasilitator dan pemandu lapangan karena pemandu yang tidak memiliki kompetensi dapat mengurangi semangat dan keaktifan peserta, (2) dalam setiap kegiatan SL-PTT disarankan dinamika kelompok supaya dijadikan sebagai salah satu materi untuk mengatasi hambatan psikologis peserta dalam berkomunikasi, berinteraksi, dan menumbuhkan semangat dan pribadi yang dinamis sehingga lebih mudah untuk menerima inovasi, menumbuhkan peran serta dan keaktifan peserta selama pelaksanaan SL-PTT, (3) untuk pemanduan dan pendampingan, disarankan ditunjuk Pemandu Lapangan (PL) yang terlatih, memiliki kompetensi dan menguasai tentang Kajian Kebutuhan dan Peluang (KKP) atau Pemahaman Masalah dan Potensi (PMP) secara baik sehingga dapat mendorong, membantu dan mendampingi peserta SL-PTT untuk melakukan kegiatan ini.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Santoso, M., & Sukmadjaya, A. (2018). Model Pelatihan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Jagung Dalam Upaya Peningkatan Penerapan Teknologi Produksi Jagung (Sudi Kasus Kecamatan Pelaihari Kab. Tanah Laut). AGRIEKSTENSIA : Jurnal Penelitian Terapan Bidang Pertanian, 17(2), 141-149. https://doi.org/10.34145/agriekstensia.v17i2.91
Section
Articles

References

Blanchard, P. Nick dan James W. Thacker. 2004. Effective Training: Systems, Srategies, and Practices. 2nd edition. Pearson Education Inc. New Jersey

Mappa, Syamsu. 1994. Teori belajar Orang Dewasa. Jakarta: Departemen P dan K

Narbuko, C dan A. Achmadi. 2004. Metode Ilmiah. Bumi Aksara. Jakarta

Park, 2001, K. J. 2001. Corn Production in Asia.Food and Fertilizer Technology. Center for the Asian and Pasific Region, Taipei.

Rusastra, I. W., B. Rachman dan S. Friyatno. 2004. Analisis Daya Saing dan Struktur Proteksi Komoditas Palawija. Dalam: Saliem et al. (Editor). Prosiding Efisiensi dan Daya Saing Sistem Usahatani Beberapa Komoditas ertanian di Lahan Sawah.Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor.

--------------TROBOS, Media Agribisnis Peternakan dan Pertanian Edisi Agustus 2013